Pembiayaan Pegadaian Capai Rp 38,7 Triliun di Semester I 2018

Kredit pinjaman yang disalurkan Pegadaian melalui perorangan rata-rata jumlahnya hanya Rp 5 juta.

oleh Merdeka.com diperbarui 02 Agu 2018, 20:30 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2018, 20:30 WIB
Direktur Utama Pegadaian Sunarso saat meresmikan Bank Sampah dan Taman Desa, di Desa Setia Asih, Kabupaten Bekasi. Kamis (2/8/2018). (Dwi Aditya Putra/Liputan6.com)
Direktur Utama Pegadaian Sunarso saat meresmikan Bank Sampah dan Taman Desa, di Desa Setia Asih, Kabupaten Bekasi. Kamis (2/8/2018). (Dwi Aditya Putra/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) mencatat total aset perusahaan hingga semester I 2018 mecapai Rp 50,7 triliun. Salah satu penyumbang pencapaian aset tersebut adalah penyaluran pembiayaan atau kredit pinjaman yang mencapai Rp 38,7 triliun.

"Kredit yang diberikan kepada masyarakat itu per 30 Juni sudah mencapai Rp 38,7 triliun dengan kualitas sangat baik," kata Direktur Utama Pegadaian, Sunarso, saat ditemui di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/8/2018).

Sunarso mengatakan, kinerja perseroan juga cukup baik sejauh ini. Di mana kredit bermasalah atau non perfoming loan (NPL) hanya sebesar 1,5 persen. Di mana kata dia, kredit pinjaman yang disalurkan melalui perorangan rata-rata jumlahnya hanya Rp 5 juta.

"Untuk ukuran ngasih kredit masyarakat kecil NPL di bawah 3 persen luar biasa. Karena standarnya NPL 3 prsen saja sudah bagus. Pegadaian NPL-nya 1,5 persen itu pun kita sudah anggap naik dan net-nya cuma 0,4 persen," imbuhnya.

Selain itu, Sunarso juga mengungkapkan, hingga semester I 2018 ini laba yang dikantongi perusahaan mencapai Rp 1,374 triliun. Angka tersebut naik 18,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 1,16 triliun.

"Tahun lalu selama satu tahun pegadaian menghasilkan laba Rp 2,514 triliun. Mudah-mudahan selama satu tahun ini bisa dikali dua saja sudah bagus kira-kira seperti itu," tandasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pegadaian Ubah Seluruh Outlet di Madura dari Konvensional Jadi Syariah

PT Pegadaian (Persero) saat konversi outlet konvensional menjadi syariah (dok: pegadaian)
PT Pegadaian (Persero) saat konversi outlet konvensional menjadi syariah (dok: pegadaian)

Pegadaian secara resmi melakukan program konversi berupa pengalihan sistem Pegadaian konvensional ke Pegadaian Syariah di seluruh wilayah Madura, Jawa Timur pada hari ini.

Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Sunarso menyampaikan jika mulai 1 Juli 2018, seluruh Pegadaian di Madura dikonversi menjadi syariah. Nantinya, pelayanan Pegadaian di Madura yang berjumlah 87 unit menggunakan sistem syariah, tidak ada yang konvensional.

Sunarso mengatakan, berdasarkan hasil kajian yang dilakukan Tim Pegadaian, motif nasabah datang ke Pegadaian yang selama ini lebih banyak motif benefit.

“Sedangkan di Madura seimbang antara motif benefit dan motif syar’i. Selain itu dari sisi religius hampir semua 99,4 persen penduduk Madura beragama Islam,” jelas Sunarso dalam keterangan tertulis di Madura, Senin (02/7/2018).

Acara peresmian ini dihadiri Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Ma'ruf Amin, Ulama dan Dosen Pasca Sarjana Universitas Indonesia KH Chollil Nafis, Lc, Phd, Ketua MUI Jawa Timur KH Abdussomad Buchori, Pj. Bupati Bangkalan I Gusti Ngurah Indra Setiabudi Ranuh serta ratusan ulama dan santriwan/santriwati dari berbagai pondok pesantren di Madura.

Ketua MUI KH Ma'ruf Amin, menyambut baik apa yang telah dilakukan Pegadaian Syariah. Dia mengibaratkan institusi-institusi syariah seperti bus, dan para ummat seperti penumpang bus. Jumlah armada bus syariah sudah sangat cukup, tetapi kenapa jumlah penumpangnya tidak bergerak dari angka 8 persen.

“Semoga ke depan masyarakat makin paham dengan keberadaan Pegadaian Syariah, yang bisa dijadikan sumber pembiayaan, menggantikan pembiayaan konvensional. Sebagai negara dengan mayoritas muslim, Indonesia sangat ketinggalan dalam penyerapan dana dari keuangan syariah. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkat lebih besar lagi," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya