Dolar AS Perkasa, Harga Emas Tumbang 07 Agustus 2018

Harga emas melemah akibat penguatan dolar AS dan ekspektasi kenaikan suku bunga AS.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 07 Agu 2018, 06:40 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2018, 06:40 WIB
Ilustrasi Harga Emas Turun
Ilustrasi Harga Emas Turun (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Chicago - Harga emas jatuh pada hari Senin (Selasa pagi WIB) akibat penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve AS atau The Fed, mengimbangi sanksi AS ke Iran.

Dilansir dari Reuters, Selasa (7/8/2018), harga spot emas turun 0,32 persen menjadi USD 1.209,18 per ounce. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun USD 5,5 atau 0,5 persen menjadi USD 1.217,7 per ounce.

AS akan secara agresif memberlakukan sanksi ekonomi yang diterapkan kembali pada Iran pekan ini dan berharap langkah-langkah tersebut berdampak signifikan terhadap ekonomi Iran, kata pejabat administrasi senior AS. Sanksi tersebut termasuk dikenakan pada logam mulia, baja dan batu bara.

Orang-orang di Iran membeli emas untuk menopang mata uang mereka, kata George Gero, Direktur Pengelolaan RBC Wealth Management.

"Tapi permintaan emas di Iran tidak mengimbangi penjualan emas di negara-negara Barat karena suku bunga AS yang lebih tinggi  dan penguatan dolar AS," Gero menjelaskan.

Chief New York Fed Markets Simon Potter pada hari Jumat menegaskan kembali niat bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga. Harga emas sensitif terhadap suku bunga AS yang lebih tinggi karena akan membuat investor beralih ke instrumen investasi lain yang menawarkan pembayaran bunga.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dolar menguat

Ilustrasi dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat, Jakarta, Kamis (23/10/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dolar naik terhadap sejumlah mata uang dalam dua minggu berturut-turut, karena investor bertaruh bahwa retorika perang perdagangan dan ekonomi AS yang kuat akan terus mendorong mata uang lebih tinggi.

Investor sebagian besar telah membeli dolar sebagai aset safe haven daripada emas karena tensi perang dagang AS-China terus meningkat.

China mengusulkan pengenaan tarif terhadap barang-barang AS senilai US$ 60 miliar pada hari Jumat, setelah pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengusulkan tarif 25 persen lebih tinggi pada impor China senilai USD 200 miliar.

Tak hanya emas, logam lainnya seperti perak turun 0,3 persen menjadi USD 15,33 per ounce. Palladium turun 0,02 persen menjadi USD 909,30 per ounce setelah mencapai USD 900,25, terendah sejak 23 Juli. Platinum turun 0,3 persen menjadi USD 824,40 per ounce.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya