Menko Darmin: Pencalonan Presiden dan Wapres Tak Bikin Pasar Khawatir

Menko Darmin Nasution menuturkan, pencalonan presiden dan wakil presiden memberikan dampak positif dan investor wait and see mulai berkurang.

oleh Merdeka.com diperbarui 10 Agu 2018, 13:44 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2018, 13:44 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution  saat Peluncuran Buku Kebijakan Vokasi Indonesia, Jakarta, Kamis (21/12/2017). (Fiki/Liputan6.com)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution saat Peluncuran Buku Kebijakan Vokasi Indonesia, Jakarta, Kamis (21/12/2017). (Fiki/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan pencalonan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019 tak memunculkan sentimen negatif bagi ekonomi.

Sebab, pasangan capres dan cawapres tersebut tidak menimbulkan kekhawatiran.

"Mestinya baik-baik saja karena pasangannya tidak ada yang kemudian membuat market harus khawatir," ujar Darmin saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (10/8/2018).

Darmin menjelaskan, ada pencalonan capres dan calon wakil presiden (cawapres) tersebut pasar tidak lagi menahan diri untuk melakukan investasi. "Jadi ya dampaknya mestinya baik dan kelebihannya sekarang sudah jelas. Dan kalau sudah jelas mestinya market lebih wait and see nya sudah mulai berkurang," ujar dia. 

Mantan Direktur Jenderal Pajak tersebut menambahkan, sampai saat ini pasar belum melihat ada keanehan dan sisi negatif dari pencalonan pasangan capres dan cawapres. Hal ini diyakini tidak akan menimbulkan gesekan di masyarakat. 

"Saya rasa orang percaya saja, itu enggak ada yang aneh. Kalau ada yang aneh mestinya orang sudah mulai mengambil langkah langkah yang tidak positif," ujar dia.

 

Reporter: Anggun P.Situmorang

Sumber: Merdeka.com

IHSG Menguat pada Sesi Pertama Perdagangan Saham

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Jumat (10/8/2018).

Pada penutupan sesi pertama Jumat pekan ini, IHSG naik 28,14 poin atau 0,46 persen ke posisi 6.093,40.  Indeks saham LQ45 mendaki 0,57 persen ke posisi 965,63. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 205 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 139 saham melemah sehingga tahan penguatan IHSG. 121 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 191.191 kali dengan volume perdagangan 4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,2 triliun. Investor asing melemah Rp152,81 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 14.437.

Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.107,69 dan terendah 6.081,09. Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham pertanian turun 1,49 persen, dan catatkan penurunan terbesar serta sektor saham aneka industri melemah 0,69 persen. Sektor saham konstruksi menguat 1,1 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan menguat 0,85 persen dan sektor saham barang konsumsi mendaki 0,53 persen.

Saham-saham yang bukukan penguatan terbesar antara lain saham FILM naik 24,49 persen ke posisi 610 per saham, saham YPAS melonjak 23,81 persen ke posisi 910 per saham, dan saham MAPA menanjak 20,91 persen ke posisi 4.510 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TFCO melemah 22,67 persen ke posisi 580 per saham, saham RIGS merosot 9,24 persen ke posisi 432 per saham, dan saham SIPD susut 6,69 persen ke posisi 1.115 per saham.

Bursa Asia sebagian besar tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,46 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,76 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,68 persen, indeks saham Thailand tergelincir 0,60 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai susut 0,18 persen, indeks saham Singapura turun 1,22 persen, dan catatkan penurunan terbesar, serta indeks saham Taiwan tergelincir 0,33 persen.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya