Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) akan menerapkan teknologi digital dalam penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM). Penggunaan sistem tersebut untuk meningkatkan keakuratan pencatatan konsumsi BBM.
Anggota Komite Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (Migas) Saryono Hadiwijojo mengatakan, Pertamina telah sepakat menerapkan teknologi digital dalam peroses penyaluran BBM, dari tangki penyimpanan BBM di SPBU sampai keran penyaluran BBM (nozzle) di dispanser.
Advertisement
Baca Juga
"Pertamina telah sepakat untuk melakukan digitalisasi pada 5518 SPBU," kata Saryono, di Kantor BPH Migas, Jakarta, Senin (11/8/2018).
Saryono mengungkapkan, tujuan menerapkan sistem digital pada penyaluran BBM terkait pendataan penyaluran BBM yang lebih akurat, khusus untuk BBM bersubsidi, pembayaran subsidi pemerintah ke Pertamina akan lebih tepat.
"Supaya pendataan dan pengendalian BBM bersubsidi bisa terlaksana dengan baik," tutur dia.
Saat ini uji coba penerapan sistem digital telah dilakukan pada 10 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Targetnya sampai 31 Desember 2018 5.518 SPBU akan menerapkan sistem tersebut.
"Uji coba sudah dilakukan 10 SPBU dilakukan dari mulai awal tahun sampai sekarang. Kita targetkan best effort bisa selesai," tandasnya.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Pertamina Tetap Salurkan BBM di Tengah Ancaman Gempa Lombok
Pasca gempa berkekuatan 7 Skala Richter (SR) pada Minggu, 5 Agustus 2018, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih mencekam. Gempa susulan masih terjadi beberapa kali.
Namun, untuk tetap menyediakan kebutuhan energi masyarakat, PT Pertamina (Persero) meminta mitra usaha yakni Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk tetap beroperasi.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region V Rifky Rakhman Yusuf mengungkapkan, meskipun ikut menjadi korban gempa, para karyawan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Lombok tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Kami tetap melayani masyarakat yang membutuhkan BBM. Karena ini sangat membantu mobilisasi mereka yang terkena bencana,” kata Rifky, di Jakarta, Jumat (10/6/2018).
Baca Juga
Saat ini masyarakat di Lombok sangat membutuhkan BBM, termasuk untuk mengantarkan bantuan yang datang silih berganti dari berbagai wilayah Indonesia.
Hingga saat ini, bantuan berupa makanan, obat-obatan, petugas medis dan bantuan lainnya masih berdatangan untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar yang sedang tertimpa musibah.
“Kami berkomitmen melayani korban gempa, seperti halnya masyarakat Indonesia yang terus menunjukan kepedulian pada sesama, meskipun terpaut jarak yang cukup jauh,” tutur Rifky.
Pertamina di seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat memaksimalkan layanan dengan menyalurkan BBM secara penuh.
Hal ini terlihat pada SPBU Pertamina 54.833.09 di Kayangan, Lombok Utara. Seorang petugas SPBU, Paryadi masih melayani pembelian BBM untuk kendaraan, baik motor maupun mobil yang membutuhkan BBM.
“Kami ikhlas untuk meninggalkan keluarga di rumah. Bukan karena tidak sayang, tetapi ini salah satu bentuk tanggung jawab terhadap tugas kami, sekaligus ingin ikut berkontribusi membantu para korban yang mengalami kesulitan," tandasnya.
Advertisement