Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya berencana akan merombak Stadion Manahan Solo hingga menyerupai mini Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.
"Mini GBK itu artinya tribun VIP mengikuti standar FIFA Regulation, yang semula terbuka menjadi tertutup (tribunya). Single seat. Kemudian perwajahannya juga ditata," jelas Direktur Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto di Jakarta, Senin (20/8/2018).
Revitalisasi Stadion Manahan akan dikerjakan lewat skema Kerja Sama Operasional (KSO) antara PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Penta Rekayasa untuk kontrak tahun jamak 407 hari. Proyek ini ditargetkan selesai 31 September 2019, dengan kucuran dana senilai Rp 301 miliar.
Advertisement
Baca Juga
Iwan melanjutkan, Kementerian PUPR juga turut berkolaborasi dengan pemerintah daerah setempat untuk menata kawasan sekitar stadion. "Ada proyek Flyover Manahan udah ditangani teman-teman Bina Marga. Kemudian ada penanganan banjir yang ada di sekitar Manahan," sebutnya.
"Penanganan kawasan di Manahan juga akan ditangani oleh Pemerintah Kota Solo melalui Dinas PU. Karena ini mini GBK, kita akan siapkan fasilitas lain seperti lapangan tenis dan lain-lain di kawasan stadion. Jadi itu akan ditangani oleh Dinas PU sana," dia menambahkan.
Dia menambahkan, kawasan sekitar stadion pun bakal dipercantik seraya diintegrasikan, sehingga Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak perlu lagi kerepotan untuk meresmikannya pada tahun mendatang.
"Kemudian pada sekitar bangunan stadion juga akan dipercantik oleh Dinas Olahraga setempat. Sehingga saat diresmikan tahun 2019 Presiden cukup sekali meresmikan satu kawasan Manahan," pungkas dia.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dua Kementerian Sepakat Kerjakan Stadion dan Pasar Senilai Rp 739 Miliar
Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyaksikan penandatanganan kontrak bersama terkait pembangunan dan pengembangan stadion dan pasar di tiga kota.
Penandatanganan kontrak bersama itu bertempat di Ruang Pendopo Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (20/8/2018).
Adapun penandatanganan dilakukan terkait renovasi dan pengembangan Stadion Manahan Surakarta, pembangunan Pasar Atas Bukittinggi, dan rehabilitasi Pasar Johar di Semarang.
BACA JUGA
Enggartiasto menyatakan, wewenang pembangunan ini untuk selanjutnya diserahkan sepenuhnya kepada Kementerian PUPR sebagai pihak pelaksana.
"Penyelesaian pasar-pasar besar termasuk pasar induk, di anggaran 2019 setelah diselesaikan persyaratan dan lain-lain, kita serahkan kepada Ditjen Cipta Karya atas izin Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono)," ujar dia.
Sebagai informasi, total pengerjaan stadion dan pasar tersebut tercatat menghabiskan dana sekitar Rp 739 miliar.
Dengan rincian, Stadion Manahan Rp 301 miliar, Pasar Atas Bukittinggi Rp 292 miliar, dan Pasar Johar Semarang Rp 146 miliar.
Stadion Manahan dikerjakan secara Kerja Sama Operasional (KSO) antara PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Penta Rekayasa untuk kontrak tahun jamak 407 hari. Proyek ini ditargetkan selesai 31 September 2019.
Pasar Atas dilaksanakan kontrak tahun jamak 495 hari secara KSO oleh PT Brantas Abipraya dan PT Penta Rekayasa dengan target kelar 27 Desember 2019.
Sementara Pasar Johar dikerjakan secara kontrak tahun jamak 480 hari dengan pelaksana PT Nindya Karya (Persero) Tbk Wilayah II, dengan target rampung 8 Desember 2019.
Advertisement