Ada 16 Pelabuhan, Ekonomi Indonesia Timur Bakal Lebih Maju

Menteri BUM Rini Soemarno, menuturkan, beroperasinya 16 pelabuhan di wilayah timur merupakan hal menggembirakan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Agu 2018, 08:30 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2018, 08:30 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M Soemarno meresmikan tiga infrastruktur kelistrikan di Jayapura, Papua. Dok Kementerian BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M Soemarno meresmikan tiga infrastruktur kelistrikan di Jayapura, Papua. Dok Kementerian BUMN

Liputan6.com, Jayapura - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ‎Rini Soemarno menyatakan, 16 pelabuhan di Indonesia merupakan upaya mengatasi pembangunan yang cukup tertinggal.

Rini mengatakan, beroperasinya 16 pelabuhan di wilayah timur merupakan hal yang menggembirakan. Lantaran, sebelum pemerintahan saat ini menjabat, pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut tertinggal .

"16 pelabuhan di wilayah timur ini menggembirakan. Karena pembangunan di timur cukup tertinggal," kata Rini, di Jayapura, Papua, Sabtu (2‎5/8/2018).

Rini melanjutkan, di awal pemerintahanya pada 2014,  Presiden Joko Widodo pun menginginkan meningkatkan konektivitas di bagian timur Indonesia, dengan meningkatkan kemampuan pelabuhan melalui pembangunan atau memperbarui pelabuhan yang telah beroperasi. 

‎"Karena itu saat awal memimpin, beliau menekankan konektivitas untuk meningkatkan daya saing, salah satunya melakukan modernisasi, untuk meningkatkan kemampuan pelabuhan," tutur dia.

16 proyek yang diresmikan tersebut merupakan proyek-proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun Pelindo IV (Persero), hal ini akan mendorong pembangunan di wilayah Timur yang masih tertinggal.

16 pelabuhan tersebut, terdiri dari lima pelabuhan di Papua, lima pelabuhan di Pulau Sulawesi, empat pelabuhan di Pulau Kalimantan dan dua pelabuhan di wilayah Ambon dan Ternate.

Lima pelabuhan di Papua yaitu Pelabuhan Jayapura, Pelabuhan Biak, Pelabuhan Sorong dan Pelabuhan Manokwari.

Kemudian lima pelabuhan di Pulau Sulawesi adalah Pelabuhan Kendari, Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Makassa,  Pelabuhan Pare-pare dan Pelabuhan Gorontalo.

Sementara itu, dua pelabuhan di wilayah Maluku dan Ternate adalah Pelabuhan Ambon dan Pelabuhan Ternate dan empat pelabuhan di Pulau Kalimantan adalah Pelabuhan Balikapapan, Pelabuhan Tarakan, Pelabuhan Nunukan dan Pelabuhan Sangatta.

"Ini sebuah pencapaian yang besar dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun. Pembangunan pelabuhan-pelabuhan akan membantu masyarakat terutama dalam mendorong konektivitas laut dan daya saing  di wilayah Timur Indonesia," ujar dia.

 

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

Menteri Rini Apresiasi Relawan Ekspedisi Papua Terang

(Foto: Liputan6.com/Pebrianto Wicaksono)
Menteri BUMN Rini Soemarno kunjungan kerja ke Jayapura, Papua (Foto:Liputan6.com/Pebrianto Wicaksono)

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengapresiasi Tim Relawan Ekspedisi Papua Terang. Lantaran program tersebut merupakan upaya untuk mempercepat pemeratan listrik di Papua.

‎Rini mengatakan, dalam memberikan penerangan di wilayah terdepan, terluar dan terpencil (3T) PT PLN (persero) tidak bisa menjalankannya sendiri, karena memiliki keterbatasan. Sementara, tingkat pemerataan kelistrikan rasio elektrifikasi di bawah 50 persen.

"Kesulitan bagaimana memberikan penerangan listrik ke desa satu sama lain yang jauh tempatnya, kesulitan adalah kalau mau pasang mesin di sana bagaimana bahan bakar mesin tersebut," ujar dia saat meresmikan tiga infrastruktur di ‎GI 150 kV Holtekamp, Jaya Pura Papua, Jumat 24 Agustus 2018.

Untuk meringankan beban, PLN gandeng perguruan tinggi, tentu kerja sama dengan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN).

Saat bertemu dengan relawan Papua Terang. Rini pun bertemu dengan Tim Relawan Ekspedisi Papua Terang yang terdiri dari mahasiswa mahasiswi  yang telah sukarela bergabung untuk survei ke pelosok-pelosok desa dalam rangka penyediaan data survei.

Hasil survei tersebut akan digunakan sebagai acuan bagi  perbaikan kelistrikan di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Puluhan mahasiswa yang ikut dalam Ekspedisi Papua Terang ini berasal dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, antara lain Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan Universitas Cenderawasih.

Dalam pelaksanaanya, Program Ekspedisi Papua Terang dibagi dalam dua gelombang dan disebar ke lima posko dilakukan yaitu posko Nabire sebanyak relawan 64 orang, posko Merauke dengan relawan sebanyak 45 orang, posko Jayapura sebanyak  48 orang, posko Timika 31 orang dan posko Wamena 41 orang.

"‎Apresiasi saya bagi seluruh mahasiswa yang tergabung dalam Tim Relawan Ekspedisi Papua Terang.  Ini merupakan merupakan bentuk kepedulian dan komitmen nyata mahasiwa sebagai generasi penerus bangsa bagi perbaikan kelistrikan di tanah air dan kemajuan bangsa. Terima kasih telah bergabung dan semoga program ini bisa mencapai target yang telah ditetapkan,” papar   Rini.

Direktur Bisnis Regional Maluku Papua‎ Ahmad Rofik melanjutkan, dalam gelombang pertama di Bulan Agustus, tim survei sudah berhasil melakukan survei di 419 desa, di mana 176 desa merupakan desa target survei dan 243 desa merupakan desa tambahan yang turut di-survei oleh tim.

"‎Saat ini yang sudah di data 419 desa, diharapkan survei ini bisa melengkapi perjuangan pegawai PLN telah melistriki 1.300 desa di Papua,"‎ ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya