Kementerian PUPR Dorong Ekspor Jasa Konstruksi Indonesia

Industri jasa konstruksi Indonesia yang dimotori BUMN Karya terus kembangkan pasar ke luar negeri.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 30 Agu 2018, 12:10 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2018, 12:10 WIB
Logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
Logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) selaku pembina jasa konstruksi nasional mendorong peningkatan ekspor Indonesia melalui ekspor jasa konstruksi.

Saat ini, industri jasa konstruksi Indonesia yang dimotori BUMN Karya terus mengembangkan pasar ke luar negeri.  Kemampuan perusahaan konstruksi nasional dalam mengerjakan proyek infrastruktur telah mendapat pengakuan dari negara-negara lain.

Kerja sama di sektor konstruksi ini turut menjadi salah satu bahasan kunjungan delegasi Namibia ke Indonesia di kantor PT Wijaya Karya (WIKA), Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2018.

Pada kesempatan tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan kepada delegasi Namibia, WIKA merupakan BUMN yang paling ekpansif melakukan ekspor jasa konstruksi ke luar negeri. 

"Keputusan Namibia untuk melibatkan WIKA membangun infrastruktur di sana adalah benar. Dalam hal manajerial, PT WIKA memiliki standar operasi yang bagus, baik dari segi keamanan maupun kualitas, karena salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia," tutur dia dalam keterangan tertulis, Kamis (30/8/2018).

Sementara itu, Direktur Utama WIKA Tumiyana mengatakan, saat ini pihaknya masih dalam tahap penjajakan untuk memilih proyek-proyek yang akan dikerjakan. "Kami pun akan segera mengirim tim ke Namibia untuk menindaklanjuti pertemuan ini untuk mendetailkan proyek-proyek yang ditawarkan oleh negara tersebut," ujar dia. 

Selain PT WIKA, BUMN Karya lainnya yang telah mengerjakan proyek di luar negeri yakni PT Waskita Karya, PT PP, PT Brantas Abipraya, PT Hutama Karya dan PT Adhi Karya. Jumlah ekspor jasa konstruksi Indonesia pada Agustus 2017 tercatat sebesar Rp 568,4 miliar, atau meningkat dibanding ekspor 2016 yang senilai Rp 282 miliar. 

 

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

Wika Dipercaya Bangun Jalan Tol Melayang di Filipina

WIKA
(Foto: Wika.co.id)

Sebelumnya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk kembali meningkatkan perannya di pasar global. Kali ini, Wika berekspansi ke pasar Filipina.

Di Filipina, Wika dipercaya membangun jalan tol elevated yang bernama Proyek Manila – Taguig Express Way (MTEx) yang bekerjasama dengan Citra Consortium yang terdiri dari PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, PT Citra Persada Infrastruktur, dan CLGP Philipine Holding Inc.

Proyek Manila Taguig Expressway (MTEX) akan dibangun dengan konstruksi melayang 18,18 kilometer di sepanjang tepian Sungai Pasig.

Jalan tol layang ini menelan biaya konstruksi sebesar 43,754 miliar Peso atau setara dengan Rp 11,578 triliun (kurs US$ 1 = Rp 14.000).

MTEx ini kelak akan menghubungkan antara Metro Manila Skyway Stage 3 dan Metro Manila Expressway ke jantung Kota Pasig, Makati dan Manila.

Direktur Utama Perseroan, Tumiyana menyampaikan bahwa dengan disepakatinya kesepahaman antara WIKA dan Citra Konsorsium, diyakini akan semakin memperkuat portofolio WIKA di pasar luar negeri.

“Kami menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman bersama ini untuk memperkuat eksistensi WIKA di Filipina,” jelas Tumiyana dalam keterangannya, Rabu (30/5/2018).

Selain rencana Proyek Manila – Taguig Expressway, WIKA juga telah memulai rekonstruksi Clarin Bridge di Bohol, Filipina. Clarin Bridge termasuk dalam Bohol Circumferential Road yang runtuh akibat gempa bumi Magnitudo 7,2 di Filipina pada 2013.

Dalam pengerjaan proyek tersebut, WIKA dan perusahaan lokal Filipina VT Lao Construction dipercaya untuk melakukan rekonstruksi Clarin Bridge dengan nilai kontrak 445,8 juta Peso Filipina.

Jembatan sepanjang 104 meter ini ditargetkan akan selesai pada Oktober 2019 dan diharapkan akan mempermudah akses menuju daerah pariwisata serta mempercepat arus mobilisasi barang dan jasa di Provinsi Bohol.

Perolehan kontrak jalan tol elevated dan jembatan di Filipina semakin menjejak langkah ekspansi WIKA di negara-negara Asia Tenggara.

Sebelumnya, WIKA telah berkiprah pada pelaksaaan proyek-proyek strategis di negara-negara kawasan ASEAN dalam 2 tahun terakhir, antara lain Limbang Cable Stay Bridge, Malaysia (2018), Maubin Pyapon Road Rehabilitation Project, Myanmar (2017).

WIKA juga cukup ekpasnsif dalam pengeerjaan beberapa proyek di Timor Leste, yangt terdiri dari Construction of New Steel Bridge 100 m, Soibada (2017), Road Rehabilitation JCT A09 Package 1 Municipio de Manatutu (2017), dan Construction of Natar Bora Road Package 1 & 2 (2017).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya