Gelar Seleksi CPNS 2018, BKN Butuh Dana Rp 370 Miliar

Dengan formasi CPNS yang dibuka sebanyak 238.015 ini BKN memperkirakan jumlah pelamar akan melonjak drastis jika dibandingkan rekrutmen CPNS 2017.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 06 Sep 2018, 18:00 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2018, 18:00 WIB
Ribuan Pelamar Ikuti Tes CPNS Kemenkumham
Peserta tes seleksi CPNS Kemenkumham saat menjawab soal dengan sistem CAT di gedung BKN, Jakarta, Senin (11/9). Pada 2017, tercatat 1.116.138 pelamar CPNS mendaftar di lingkungan Kemenkumham. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah siap melaksanakan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018. Pengadaan CPNS 2018 ini direncanakan akan membuka 238.015 formasi dengan rincian 51.271 formasi untuk instansi Pemerintah pusat (76 K/L) dan 186.744 formasi untuk instansi pemerintah daerah (525 pemda).

Untuk pelaksanaan rekrutmen, Badan Kepegawaian Nasional (BKN) kembali mempersiapkan berbagai hal, mulai dari sumber daya manusia (SDM) untuk pengawasan hingga infrastruktur IT.

"Rekrutmen kali ini lebih besar dari tahun kemarin, maka anggarannya juga lebih besar. Tahun ini BKN sendiri saja ajukan sekitar Rp 370 miliar, karena memang titik seleksinya banyak," papar Kepala BKN Bima Haria Wibisana di Hotel Bidakara, Kamis (6/9/2018).

Tahun ini yang sudah bisa dipastikan, rekrutmen CPNS akan dilakukan di 176 titik yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Jumlah ini kemungkinan masih terus bertambah seiring pengajuan pemerintah daerah. Jumlah titik ini jauh lebih banyak jika dibandingkan rekeutmen CPNS 2017 yang saat itu hanya 40 titik.

Dengan formasi CPNS yang dibuka sebanyak 238.015 ini, BKN memperkirakan jumlah pelamar akan melonjak drastis jika dibandingkan rekrutmen CPNS 2017. Diperkirakan jumlah pelamar akan mencapai 6 juta lebih pelamar.

"Kami sedang lakukan stresd test terhadap website sscn.bkn.go.id. Kalau nanti hasilnya kurang memuaskan kita coba akan tambah kapasitas server dan bandwitch," ujarnya.

Dirinya yakin infrastruktur IT BKN akan mampu menampung banyaknya pelamar. Namun, dirinya masih tidak yakin dengan infrastuktur IT di pemerintah daerah.

"Yang dikhawatirkan justru server di Dukcapil masing-masing daerah, karena nanti sebelum daftar peserta harus buat account di sana. Yang terpasang sekarang kapasitasnya hanya 50 ribu, kalau nanti sampai lebih dari 2 juta kan pasti akan down," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penerimaan CPNS 2018 Bakal Banyak Rekrut Guru hingga Tenaga Kesehatan

CPNS Kementerian Kelautan dan Perikanan
Peserta mengantre untuk pendaftaran ulang ujian CPNS Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di kawasan Gambir, Jakarta, Minggu (8/10). Pendaftaran ujian CPNS ini untuk menempati berbagai formasi di KKP. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kementerian PANRB akan membuka seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018, atau disebut seleksi penerimaan CPNS 2018.

Pada seleksi penerimaan CPNS 2018, Kementerian PAN RB menyatakan akan banyak rekrut guru, dosen, dan tenaga kesehatan. Profesi tersebut terutama untuk instansi di daerah.

Pemerintah juga masih terapkan prinsip zero minus growth untuk rekrut CPNS. Hal itu berarti, mengangkat CPNS kurang dari jumlah yang pensiun. Akan tetapi, hal itu tak berlaku untuk profesi guru hingga tenaga kesehatan. 

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Syafruddin menuturkan, kebutuhan PNS secara nasional adalah 238.015. Kebutuhan PNS itu terdiri dari 51.271 pusat dan 186.744 untuk instansi daerah yang dialokasikan pada 76 Kementerian dan Lembaga serta 525 pemerintah daerah, provinsi, kabupaten dan kota.

"Dalam rekrutmen ini kami gunakan prinsip zero minus growth. Kecuali untuk formasi guru, karena sangat dibutuhkan. Dosen, kemudian tenaga kesehatan. Maka nanti formasinya akan didominasi guru, dosen dan tenaga kesehatan," ujar Syafruddin, Kamis (6/9/2018).

Ia menuturkan, profesi guru, dokter, perawat dan tenaga untuk pembangunan infrastruktur juga diprioritaskan. Hal itu terutama untuk instansi di daerah.

Selain itu, Syafruddin menegaskan, pemerintah akan mencari CPNS yang berkualitas.

"Jadi supaya satu kesepahaman, saya perlu ulang bahwa rekrutmen ini berorientasi SDM yang berkualitas," tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya