Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengajak diaspora yang tergabung dalam Persatuan Pelajar Indonesia di Korea (Perpika) untuk ikut berkontribusi membangun perekonomian nasional, termasuk upaya pengembangan sektor industri manufaktur.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan Perpika memiliki peranan strategis karena telah mengenyam pendidikan dan pengalaman bidang ilmu pengetahuan dan teknologi selama di Negeri Ginseng tersebut.
"Oleh karena itu, diperlukan sinergi dan kolaborasi yang kuat, terlebih lagi untuk mewujudkan visi dasar pembangunan industri nasional. Tujuannya yaitu memperdalam struktur, meningkatkan daya saing di kancah global, dan berbasis pada inovasi," kata Airlangga, Minggu (9/9).
Advertisement
Dia menjelaskan, Presiden Joko Widodo telah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0. Strategi ini menjadi agenda nasional sebagai sebuah kesiapan dalam mengimplementasikan revolusi industri generasi keempat.
"Pembentukan strategi tersebut guna mendukung kinerja industri nasional di era digital, sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang inklusif," jelasnya.
Aspirasi besar dari Making Indonesia 4.0 adalah menjadikan Indonesia dalam jajaran 10 negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030. Peluang kerja sama antara pemerintah dengan diaspora, misalnya dalam rangka pemenuhan kebutuhan sumber daya di bidang perindustrian nasional melalui kegiatan riset dan pemanfaatan teknologi terkini.
"Salah satu langkah strategis dalam menerapkan roadmap Making Indonesia 4.0, yakni pembangunan infrastruktur digital dan ekosistem inovasi," imbuhnya.
Salah satu diaspora, Peter mengatakan, dunia memandang Asia akan menjadi pemimpin dalam penerapan teknologi digital. Ikonnya yang sudah muncul antara lain Jepang, China, dan Korea. Namun, patut optimistis bahwa Indonesia bisa mengarah ke Industri 4.0.
"Maka yang terpenting, human investment. Pemerintah perlu lebih banyak mentransformasi desain kurikulum untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) sesuai kebutuhan dunia indutri saat ini. Sebab, Korea sekarang berkembang karena culture of technology yang sudah begitu bagus," paparnya.
Reporter: Siti Nur Azzura
Sumber: Merdeka.com