Belanja Modal PGN Naik Pasca Akusisi 51 Persen Saham Pertagas

Pembangunan infrastruktur pipa gas PGN akan diprioritaskan untuk pelanggan rumah tangga.

oleh Bawono Yadika diperbarui 10 Sep 2018, 17:45 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2018, 17:45 WIB
Bahan Bakar Gas
Petugas mengisi BBG angkutan kota (angkot) di SPBG PGN Jl. Moh. A. Salmun, Bogor, Jawa Barat (28/9). Saat ini sekitar 500 angkot di Bogor yang menggunakan BBG. Setiap bulan, angkot-angkot itu menyerap 150.000 meter kubik BBG. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Anggaran belanja modal atau Capital Expenditure (Capex) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) akan melonjak pasca akuisisi 51 persen saham PT Pertamina Gas (Pertagas).

"Kalau integrasi bisnis dengan Pertagas, pasti belanja modalnya nambah," tutur Direktur Keuangan Said Reza Pahlevy di Jakarta, Senin (10/9/2018).

Kendati demikian, Reza belum mau memaparkan lebih lanjut berapa besar peningkatan capex itu.

"Jika ada perubahan nanti kami konsultasikan ke Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) mereka. Tapi nanti itu terjadinya setelah kita closing 29 September ini," ujarnya.

Peningkatan capex tersebut, lanjut dia, seiring dengan rencana PGN untuk mengintegrasikan bisnisnya dengan Pertagas. Itu antara lain melalui pembangunan infrastruktur dalam rangka mendistribusikan gas kepada para pelanggan.

"Harapannya ini bisa meningkatkan konektivitas jadi pelanggan bisa lebih mudah untuk mendapatkan akses gas. Jadi butuh infrastruktur kan?" paparnya.

Reza menambahkan, pembangunan infrastruktur pipa gas ini akan diprioritaskan untuk pelanggan rumah tangga. "Kita prioritaskan rumah tangga. Jadi tiap tahun 100 ribu pelanggan rumah tangga kita interkoneksikan dan juga pelanggan lainnya," kata dia.

Sebagai informasi, pada tahun ini PGN telah menganggarkan capex sebesar USD 400 juta atau setara dengan Rp 5,5 triliun. Adapun 60 persen dari total capex itu digunakan untuk bisnis di hulu (upstream). Sementara 40 persen sisanya dialokasikan untuk kebutuhan bisnis PGN (downstream).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Gigih Prakoso Resmi Jabat Direktur Utama PGN

(Foto: Liputan6.com/Bawono Y)
Hasil RUPSLB PGN pada Senin (10/9/2019) (Foto: Liputan6.com/Bawono Y)

Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 2018 (RUPSLB) di Hotel Four Seasons Jakarta, Senin (10/9/2018).

Hasil RUPSLB ini, Gigih Prakoso resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama PGN yang baru menggantikan Jobi Triananda Hashim. Sebelumnya, Gigih Prakoso menjabat Direktur Manajemen Investasi dan Risiko di PT Pertamina (Persero).

"Berubahnya direktur utama menjadi Gigih Prakoso ini sudah diaklamasi oleh pemegang saham dimana sebesar 79 persen telah setuju," tutur Sekretaris Perusahaan PGN Rahmat Utama di Jakarta, Senin pekan ini. 

Sementara itu, Komisaris Utama Wiratmaja Puja mengatakan, keputusan penggantian direktur utama PGN didasarkan keputusan pemegang saham seri A Dwiwarna. "Pertimbanganya ini dari pelaku kewenangan pemegang saham seri A dwiwarna," ujar dia.

Penunjukan Gigih Prakoso sebagai Direktur Utama PGN diputuskan dalam mata acara tiga di RUPSLB. Adapun tiga mata acara yang dibahas dalam RUPSLB kali ini antara lain: 

1. Pemaparan dan evaluasi kinerja semester I-2018 perusahaan,

2. Perubahan anggaran dasar perusahaan dan

3. Perubahan susunan pengurus perusahaan.

Berikut susunan Direksi PGN yang baru: 

Dewan Direksi

Direktur Utama: Gigih Prakoso 

Direktur Keuangan: Said Reza Pahlevi

Direktur Infrastruktur dan Teknologi: Dilo Seno Widagdo

Direktur Komersial: Danny Praditya 

Direktur SDM dan Umum: Desima Equalita Siahaan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya