Petinggi Upnormal: Mengelola Bisnis Mirip Bermain Bola

Director of Sales and Business Development CiptaRasa Prima group, Hendra Noviyanto berbagi kisahnya dalam mengelola perusahaan.

oleh Merdeka.com diperbarui 13 Sep 2018, 19:25 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2018, 19:25 WIB
Warunk Upnormal.
Warunk Upnormal.

Liputan6.com, Jakarta - Director of Sales and Business Development CiptaRasa Prima group, Hendra Noviyanto berbagi kisahnya dalam mengelola perusahaan. CiptaRasa Prima Group merupakan perusahaan yang menaungi merek ternama di bidang kuliner seperti Warunk Upnormal, Bakso Boedjangan, Nasi Goreng Rempah Mafia dan beberapa lainnya. 

Hanya dalam bilangan waktu kurang dari 5 tahun, CiptaRasa Prima Group telah berhasil melakukan transformasi bisnis yang berarti juga telah metransformasi sistem, teknologi dan orang atau pekerja.

Hendra mengungkapkan, mengelola bisnis layaknya dalam permainan sepak bola. Tujuan akhir adalah mencetak gol. Namun untuk terjadi sebuah gol di butuhkan menggiring dan mengoper bola sampai gol tercipta.

"Kerjasama tim, mulai dari penjaga belakang sampai penyerang, keharmonisan dalam menjaga kerjasama, saling memberi umpan, fighting spirit dan menjaga lini belakang adalah hal kunci yang menyebabkan sebuah tim menang," kata Hendra di Jakarta, Kamis (13/9/2018).

Dia menjelaskan proses tersebut dinamakan "people development”.

Pada 2014 CiptaRasa Prima group merupakan perusahaan skala kecil, dengan omzet hanya Rp 10 miliar. 

Namun siapa sangka dengan kerja keras, keyakinan kuat dan komitmen dari para pemiliknya, kini CiptaRasa Prima group sudah membukukan omzet berpuluh kali lipat dari awal berdiri.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Harus Bisa Mempengaruhi

Dalam kesempatan serupa, Jamil Azzaini selaku Inspirator Suksesmulia yang juga Direktur Utama Kubik Leadership mengatakan keberhasilan menjalankan bisnis karena pemimpinnya adalah para transformational leader.

"Mereka terus mencari makna, menegakkan moral, etika dan nilai untuk keberhasilan jangka panjang. Mereka juga aware terhadap segala gejala yang muncul dan segera melakukan pencegahan sebelum masalah semakin meluas." kata dia. 

Tidak lupa, sebagai seorang transformational leader, sebelum bergerak mempengaruhi orang lain, harus telah lebih dulu, secara pribadi bertumbuh dan berubah, dan menjadi contoh nyata bagi karyawan lainnya.

"Dengan lead by example, setiap orang pun tergerak untuk lebih baik lagi." pungkas dia. 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya