Liputan6.com, Jakarta- Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan ingin penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) menggunakan bahan bakar minyak sawit, Hal ini untuk mengurangi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) sebagai bahan bakar pembangkit.
Jonan mengaku telah menyurati PT PLN (Persero) untuk mengubah konsumsi bahan bakar PLTD yang produktifitasnya rendah, dari BBM menjadi minyak kelapa sawit.‎ Total kapasitas PLTD yang diminta untuk diganti bahan bakarnya mencapai 2.000 megawatt (MW).
"Kita ubahlah, teknologi ada kirim surat ke PLN dalam dua tahun 2.000 MW PLTD PLN yang kinerjanya khususnya itu sudah rendah diubah jadi pembangkit listrik minyak kelapa sawit bisa sampai 100 persen ada beberapa perusahaan PLTD sawit. Atau gunakan green diesel," kata Jonan saat menghadiri peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) di Indonesian Convention Exhibition (ICE), BSD, Selasa (18/9/2018).
Advertisement
Menurut Jonan, mengganti bahan bakar yang untuk menggerakan Pembangkit dari BBM menjadi minyak sawit, akan mengurai‎ impor minyak mentah dan BBM. Pasalnya, konsumsi BBM diperkirakan akan terus mengalami peningkatan, jika hal tersebut terjadi maka impor akan meningkat.
"Kurangi impor fuel crude dan produk BBM. Tahun 2025, atau 10 tahun lambat estimasi konsumsi BBM nasional 1,8 juta-2 juta barel per hari. Impor jadi besar, kurs jadi terganggu. PLTD PLN itu harus diubah ke sawit atau green diesel," ‎tuturnya.
Selain mengurangi konsumsi BBM, penggunaan PLTD pada minyak sawit juga dapat mendorong pencapaian target bauran energi. Saat ini porsi BBM dalam bauran energi mencapai 6 persen, sedangkan pada 2025 konsumsinya ditargetkan berkurang menjadi di bawah 1 persen.
"Mengenai BBM, saat ini konsumsi BBM di bauran energi itu 6 persen sekarang. Di 2025 itu bisa kurang dari 1 persen," tandasnya.