Ini Kesiapan Pertamina Sambut Pertemuan IMF-World Bank di Bali

Pertamina siap melayani kebutuhan BBM dan gas selama kegiatan Annual Meeting IMF-World Bank 2018 di Nusa Dua, Bali.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 05 Okt 2018, 14:46 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2018, 14:46 WIB
Ilustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina
Ilustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka melayani kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dan gas selama kegiatan Annual Meeting IMF-World Bank 2018 di Nusa Dua, Bali, PT Pertamina (Persero) menyiagakan lima Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) dan dua Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU). TBBM dan DPPU tersebut disiagakan 24 jam selama acara berlangsung.

Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan lima TBBM yang disiagakan Pertamina untuk kegiatan Annual Meeting IMF dan World Bank 2018 itu adalah TBBM Sanggaran, TBBM Manggis, TBBM Reo, TBBM Maumere, dan TBBM Ende. Sementara itu, dua DPPU adalah DPPU Ngurah Rai dan DPPU Labuan Bajo.

“Semua TBBM ini disiagakan 24 jam dengan fasilitas eksisting dan ada juga fasilitas tambahan untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi BBM selama event berlangsung,” katanya kepada wartawan, Jumat (5/10/2018).

Adiatma menambahkan pada saat pelaksanaan pertemuan lembaga keuangan dunia ini, diperkirakan akan terjadi lonjakan konsumsi BBM di Bali dengan rata-rata 30 persen dari konsumsi harian. Puncaknya akan terjadi antara H-7 dan H+7 ketika delegasi dan peserta kegiatan tersebut mulai berdatangan hingga seminggu setelah acara puncak selesai.

Sebanyak 20.000 peserta dari 189 negara rencananya akan menghadiri acara yang berlangsung pada 5-8 Oktober 2018. Pertamina mengantisipasi dengan menyiapkan fasilitas tambahan penyaluran pada TBBM dan SPBU ring 1 dari venue acara yang berada di Denpasar dan Bandung.

“Untuk Labuhan Bajo diperkirakan terjadi kenaikan konsumsi 18,75 kiloliter per hari dengan asumsi 5.000 peserta yang akan berkunjung ke wilayah itu,” jelas Adiatma.

Avtur juga diperkirakan akan terjadi kenaikan penyaluran 30 persen di DPPU Ngurah Rai. Dengan asumsi terjadi kenaikan kenaikan penerbangan dari rata-rata 16 pesawat per jam menjadi 30-36 pesawat per jam.

Adapun, untuk DPPU Labuhan Bajo diperkirakan akan terjadi kenaikan jumlah penerbangan dari 15 pesawat per hari menjadi 48 pesawat per hari.

“Dengan 15 penerbangan penyaluran 15 Kiloliter per hari maka dengan 48 penerbangan pesawat akan terjadi kenaikan menjadi 48 kiloliter per hari,” urai Adiatma.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya