Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran dua ajang besar bertaraf internasional yakni Asian Para Games 2018 dan International Monetary Fund-World Bank Group Annual Meeting (IMF-WBG) atau pertemuan tahunan IMF-World Bank di Indonesia dinilai akan turut mendongkrak sektor perekonomian lokal, khususnya di daerah yang menjadi lokasi acara.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira, mengatakan berbagai sektor akan diuntungkan dengan adanya dua event besar tersebut.
Meski belum memiliki perhitungan pasti, dia menganggap kedua acara itu bisa jadi bentuk promosi potensi investasi yang ada di Indonesia kepada dunia.
Advertisement
Baca Juga
"Ada dampaknya buat konsumsi, sektor ritel, pariwisata di daerah tempat acara. Jangka panjangnya bisa menarik investasi karena acara itu sebenarnya showcasing Indonesia. Membuka potensi indonesia ke dunia," ujar dia kepada Liputan6.com, Minggu (7/10/2018).
Seperti diketahui, penyelenggaraan Asian Para Games 2018 akan digelar di Jakarta pada 6-13 Oktober 2018. Pesta olahraga difabel Asia ketiga ini diikuti oleh 42 negara.
Dalam waktu berdekatan, ajang IMF-WBGbakal diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, 8 hingga 14 Oktober 2018. Pada kesempatan tersebut, Indonesia bersiap untuk menyambut sebanyak 17 ribu orang dari 189 negara dunia yang hendak berpartisipasi dalam pertemuan tahunan ini.
Lebih lanjut, Bhima memuji capaian negara sebelumnya yang terbilang berhasil mempromosikan diri dengan baik saat menjadi tuan rumah Asian Games 2018 Jakarta-Palembang pada 18 Agustus sampai 2 September 2018.
"Asian games cukup positif impact-nya. Bisa dilihat, dampaknya jangka panjang," ujar dia.
Â
Â
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Â
Â
Asian Para Games 2018 Bantu Genjot Ekonomi Jakarta
Sebelumnya, ajang Asian Para Games 2018 yang dibuka pada Sabtu (6/10/2018) diyakini akan berdampak positif terhadap ekonomi DKI Jakarta sebagai tuan rumah.
Meski dampak yang dihasilkan tidak sebesar Asian Games yang berlangsung beberapa waktu lalu. "Asian Para Games akan mampu memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, khususnya di DKI Jakarta‎," ujar Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Sabtu 6 Oktober 2018.
Dia menjelaskan, dampak langsungnya berupa peningkatan penggunaan transportasi baik udara yang mengakomodir perjalanan para peserta dari negara asal maupun transportasi darat untuk akomodasi selama di Ibu Kota.Â
Sektor lain yang mendapatkan keuntungan dari ajang ini antara lain hotel, restoran, destinasi wisata dan usaha kecil dan menengah (UKM) yang membuat cenderamata maskot dari gelaran pesta olahraga difabel se-Asia ini.
Menurut Sarman, dampak dari Asian Para Games ini memang tidak akan sebesar Asian Games yang telah diselenggarakan sebelumnya. Sebab, jumlah peserta dan cabang olahraga yang dipertandingkan lebih sedikit ketimbang saat Asian Games. ‎
"Memang dampaknya tidak sebesar Asian Games, karena memang jumlah pesertanya berbeda. Kalau Asian Games mencapai 17 ribuan yang terdiri dari atlet, official dan lain-lain. Kalau Para Games ini hanya sekitar 4.000 orang. Jumlah pertandingan juga hanya 18 cabang olahraga. Kalau Asian Games hampor 40 cabang olahraga. Jadi ini saja sudah berbeda," ujar dia.
Namun demikian, ajang olahraga internasional seperti Asian Para Games 2018 tetap akan membantu mendorong kegiatan ekonomi di negara yang menjadi tuan rumah.
"Besaran dampaknya memang tidak sama dengan Asian Games. Tapi semua tetap mempunyai dampak yang mampu menggerakkan ekonomi kita," ujar dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement