Bos Bank Dunia Puji RI, Kuat Hadapi Bencana hingga Kurangi Kemiskinan

Bos Bank Dunia bicara Indonesia yang menjadi tuan rumah Pertemuan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali.

oleh Ilyas Istianur PradityaTommy K. Rony diperbarui 11 Okt 2018, 08:45 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2018, 08:45 WIB
Keindahan Indonesia Pavilion
Keindahan Indonesia Pavilion. Dok: Humas BUMN

Liputan6.com, Bali - Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim membuka konferensi pers dalam rangkaian acara Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali. Dalam acara tersebut, Kim mengapresiasi Indonesia yang dapat melaksanakan pertemuan ini meski sempat dilanda bencana.

Dia pun memuji komitmen Indonesia serta memberikan rasa duka pada korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.  Bank Dunia dipastikan siap membantu Indonesia bila diperlukan pemerintah.

"Rasa duka mendalam kami yang tulus kepada para keluarga dan sahabat yang menjadi korban. Dan kami siap membantu apabila pemerintah memerlukan," ujar dia, Kamis (11/10/2018).

Kim meneruskan, Indonesia sebagai tuan rumah acara telah menunjukkan diri sebagai negara yang kuat, meski sedang menanggulangi bencana alam. 

"Dengan menjadi tuan rumah pertemuan ini, Indonesia menunjukkan pada dunia sebagai negara yang kuat, tangguh, dan memiliki tekad dan masyarakat internasional berdiri bersama Indonesia di masa sulit ini," ujar pria berkebangsaan Korea Selatan itu.

Kim juga memuji pengurangan kemiskinan yang terjadi di Indonesia. Menurut Bank Dunia, Indonesia berhasil mengurangi taraf kemiskinan hampir setengahnya dari 19.14 persen dari tahun 2000 menjadi 9,82 persen pada 2018.

"Indonesia berhasil mengurangi taraf kemiskinan hampir setengahnya," ucapnya.

 

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Bicara HDI

Batik Lasem Warna Alam Ikut Mejeng di Sela Pertemuan IMF-World Bank
Pengrajin batik Lasem yang tampil di Indonesia Pavilion di sela pertemuan tahunan IMF- Bank Dunia. (dok. istimewa/Dinny Mutiah)

Dalam acara yang sama, Kim turut membahas Human Development Index. Guna indeks tersebut penting sebab pertumbuhan sebuah negara tidak terlepas dari Sumber Daya Manusia (SDM) serta perkembangan anak-anaknya.

Baginya, jika negara tidak bisa meningkatkan kesejahteraan, terutama pendidikan dan kesehatan bagi anak-anak, maka kedepannya negara tersebut tidak akan bisa mempekerjakan warganya di tempat kerja di masa yang akan datang dan menambah produktivitas.

"Ada kaitan jelas antara HDI dengan produktivitas dan pertumbuhan di negara," ucap Kim.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya