Sri Mulyani Sebut Acara IMF-Bank Dunia di Bali Bikin Negara Lain Khawatir

Beberapa perwakilan negara yang datang yang dalam waktu dekat akan menjadi tuan rumah pertemuan IMF- Bank Dunia sempat mengungkapkan kekhawatiran.

oleh Merdeka.com diperbarui 13 Okt 2018, 20:33 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2018, 20:33 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Tahun 2018. (Foto: Global Markets).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Tahun 2018. (Foto: Global Markets).

Liputan6.com, Jakarta - Pertemuan IMF-Bank Dunia sudah berjalan selama 6 hari. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan ada banyak kesan positif yang diberikan peserta yang datang.

"Kesan dari semua tamu, Indonesia di mata mereka, treatment luar biasa mulai dari kedatangan, efisiensi, impresinya orang Indonesia ramah, profesional, organized," ujarnya dalam konferensi pers IMF-World Bank Annual Meeting, di Art Bali, Sabtu (13/10/2018).

Dia mengisahkan beberapa perwakilan negara yang datang yang dalam waktu dekat akan menjadi tuan rumah untuk event serupa sempat mengungkapkan kekhawatiran. Sebab bagi mereka Indonesia dinilai menjadi tuan rumah yang luar biasa.

"Dua tahun yang akan datang. Maroko dan mereka dapat pressure karena standar Indonesia untuk menjadi sangat-sangat tinggi untuk menjadi tuan rumah. Mereka sangat khawatir, tadi menterinya sampaikan. Bahkan Saudi Arabia yang akan host G20 mereka observasi dan merasa kagum," kata dia.

Menurut Sri Mulyani, delegasi negara tamu dalam pertemuan IMF-Bank Dunia yang datang tidak saja memperhatikan hal-hal yang besar saja. Sebaliknya mereka juga memperhatikan hal-hal sepele, yang tidak terpikirkan sebelumnya.

"Banyak sekali orang jalan, perempuan jalan malam-malam sendiri, tapi semua aman sekitar sini, jadi ada hal yang tidak kita perhatikan detail kecil tapi orang lihat dan mengesankan. Apresiasi seperti itu memberi kesan yang sangat mendalam," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Luhut: Pertemuan IMF Tak Mewah, Bos Bank Dunia Saja Kita Suruh Naik Taksi

Melebihi Target, Pertemuan IMF-Bank Dunia Diikuti 34 Ribu Peserta
Ketua Panitia Nasional Penyelenggara Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia Luhut Binsar Panjaitan (tengah) bersama Menkominfo Rudiantara (kiri) dan Gubernur BI Perry Warjiyo (kanan) memberi keterangan di Bali, Senin (8/10). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membagikan salah satu cerita menarik yang dia dapat sepanjang IMF-World Bank Annual Meeting di Nusa Dua, Bali.

Pengalaman menarik tersebut dia alami, ketika mendampingi Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim dari Bandara Internasional Ngurah Rai menuju hotel tempat Jim menginap.

Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini pun mengaku sempat bercerita kepada Jim Yong Kim terkait kritik yang diterima panitia, salah satunya mengenai penggunaan 400 mobil Mercedes yang dianggap mewah.

"Saya kan dampingi Jim Kim dari Bandara ke Hotel. Dia tanya saya jelasin. Dia tanya Apa ada masalah Luhut?, saya bilang tidak ada. Paling ada sedikit-sedikit. Orang kritik kita soal mobil mewah," kata dia, dalam konferensi pers, di Art Bali, Sabtu (13/10/2018).

"Dia tanya Mobil mewah mana? Ini yang kamu naik ini. Ini Mercedes Jim, dia bilang 'I don't know'. Ada dua tipe yang kami pakai 2013, 2015," lanjut Luhut.

Hal lucu kemudian muncul setelah Luhut 'buka kartu' soal mobil 'mewah' yang tengah mereka tumpangi. Kepada Presiden Jim, Luhut mengatakan mobil yang mereka gunakan biasa digunakan sebagai taksi.

"But Jim this is a cab (Jim ini taksi). Dia bilang apa? Terus dia ketawa. Jadi Anda bayangkan. Presiden Bank Dunia kami suruh naik taksi hanya tidak ada namanya (label) taksi di situ," kisahnya.

Atas dasar itulah, dia mengaku heran jika ada yang mengatakan pelaksanaan IMF-World Bank Annual Meeting terkesan mewah. "Jadi orang bilang mewah-mewah, aneh," ujar dia.

"Anggaran (IMF-World Bank Annual Meeting) di pagu Rp 855 miliar. Sampai hari ini Rp 566 miliar, tapi kita mungkin masih turunin. Mungkin akan di bawah Rp 500 miliar," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya