Terbitkan Global Bond, PLN Incar USD 1,5 Miliar

Dana hasil global bond tersebut akan digunakan PLN untuk membiayai kebutuhan investasi dan program 35 ribu MW.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Okt 2018, 09:32 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2018, 09:32 WIB
20170621-PLN Berikan Diskon Biaya Penyambungan Tambah Daya-Antonius
Petugas PLN melakukan penyambungan penambahan daya listrik di Jakarta, Rabu (21/6). Menyambut lebaran, PLN memberikan bebas biaya penyambungan untuk rumah ibadah dan potongan 50 persen untuk pengguna selain rumah ibadah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (persero) kembali menerbitkan obligasi global (global bond) senilai kurang lebih USD 1,5 miliar. Perolehan dana tersebut akan digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi dan program 35 ribu megawatt (MW). 

Direktur Keuangan PLN Sarwono mengatakan, global bond tersebut diterbitkan sekaligus dalam mata uang USD dan euro, yaitu USD 500 juta dengan tenor 10 tahun 3 bulan, USD 500 juta dengan tenor 30 tahun 3 bulan, dan € 500 juta dengan tenor 7 tahun, serta tingkat bunga masing-masing 5,375 persen, 6,25 persen dan 2,875 persen.‎

Dalam Global Bond ini PLN berhasil memperoleh kupon dan beban bunga yang sangat kompetitif, meskipun suku bunga acuan USD atau Fed Fund Rate pada tahun ini telah naik sebanyak 3 kali, sehingga dengan ini mampu mendukung upaya PLN untuk dapat terus menyediakan listrik kepada masyarakat dengan tarif yang terjangkau.

"Pilihan pendanaan ini cukup tepat, mengingat sebagian besar kebutuhan investasi peralatan pembangkit listrik masih harus diperoleh dari luar negeri," ‎kata Sarwono, di Jakarta, Selasa (23/10/2018).

Dia melanjutkan, saat kondisi pasar yang  bergejolak serta isu perang dagang, PLN tidak hanya berhasil mendapatkan pendanaan dengan tenor yang panjang, namun juga berhasil memperluas basis investor di pasar Eropa dengan global bond bermata uang euro.

Dengan begitu, PLN  BUMN Indonesia pertama yang mampu secara bersamaan menerbitkan global bond di Pasar Internasional dalam dua mata uang, yaitu USD dan euro.

"PLN juga menjadi BUMN Indonesia pertama yang mampu menerbitkan secara sekaligus dalam triple tranches yaitu tenor 7 tahun, 10 tahun dan 30 tahun," lanjut Sarwono.

Menurutnya, pencapaian ini membuktikan  dunia internasional percaya keuangan Indonesia dan PLN  dikelola dengan baik, serta menunjukkan keyakinan dari masyarakat internasional atas kekuatan fundamental ekonomi Indonesia.

"PLN saat ini maupun sustainabilitas pertumbuhannya di masa mendatang," tandasnya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya