Ekspedisi Papua Terang, Warga Desa Kwaedamban Kini Teralirkan Listrik

Keberadaan listrik baik di Desa Kwaedamban maupun di Distrik Borme akan mendorong aktivitas ekonomi masyarakat setempat.

oleh Septian Deny diperbarui 28 Okt 2018, 19:41 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2018, 19:41 WIB
PLN melaporkan, 36 rumah penduduk Desa Kwaebandan kini telah teraliri listrik yang bersumber dari pembangkit lsitrik tenaga air (Piko Hidro). Dok Kemeterian BUMN.
PLN melaporkan, 36 rumah penduduk Desa Kwaebandan kini telah teraliri listrik yang bersumber dari pembangkit lsitrik tenaga air (Piko Hidro). Dok Kemeterian BUMN.

Liputan6.com, Jakarta Kegiatan Ekspedisi Papua Terang (EPT)  yang dilaksanakan PT PLN (Persero) telah menuai hasil. Salah satu dari 755 Desa di Papua yang menjadi desa survei yaitu Desa Kwaedamban, Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, saat ini telah teraliri listrik.

PLN melaporkan, 36 rumah penduduk Desa Kwaebandan kini telah teraliri listrik yang bersumber dari pembangkit lsitrik tenaga air (Piko Hidro) dengan kapasitas 1 kw yang dibangun di dekat desa  tersebut. 

“Terima kasih kepada PT PLN yang telah mewujudkan Desa Kwaedamban 'Terang’. Terima kasih juga kepada Mahasiswa/i yang telah berpartisipasi dalam kegiatan Ekspedisi Papua Terang,” kata Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah di Bontang, Minggu (28/10/2018).

Ia menegaskan, Kementerian BUMN terus mendorong peran optimal PLN sebagai BUMN yang menyediakan listrik bagi masyarakat. Terutama dengan memanfaatkan potensi-potensi alam sebagai sumber energi lisitrik.

“Semoga akan diikuti juga di Desa-desa lainnya yang telah dilakukan survei. Kementerian BUMN terus memberikan dukungan dan memastikan desa-desa lain di wilayah Papua dan Papua Barat juga akan teraliri listrik,” tegas Edwin.

Selain mewujudkan listrik di Desa Kwaebandan, PLN juga akan mengaliri listrik di Distrik Borme. Caranya, dengan meningkatkan kapasitas pembangkit listrik yang telah ada atau menambah pembangkit listrik baru yang memanfaatkan aliran air sungai di wilayah tersebut.

Dengan demikian, keberadaan listrik baik di Desa Kwaedamban maupun di Distrik Borme akan mendorong aktivitas ekonomi masyarakat setempat.

Selain untuk penerangan di rumah-rumah , listrik dari sumber pembangkit akan dimanfaatkan untuk penerangan di fasilitas-fasilitas umum sperti sekolah, rumah sakit, tempat ibadah serta dialirkan untuk mendukung layanan komunikasi di wilayah setempat.

 

Verifikasi

PLN melaporkan, 36 rumah penduduk Desa Kwaebandan kini telah teraliri listrik yang bersumber dari pembangkit lsitrik tenaga air (Piko Hidro). Dok Kemeterian BUMN.
PLN melaporkan, 36 rumah penduduk Desa Kwaebandan kini telah teraliri listrik yang bersumber dari pembangkit lsitrik tenaga air (Piko Hidro). Dok Kemeterian BUMN.

General Manager PLN Wilayah Papua dan Papua Barat (WP2B) Ari Dartomo mengatakan, saat ini tim ekspedisi sedang melakukan verifikasi data oleh PLN WP2B guna mendapatkan data yang akurat.

Desa-desa yang telah disurvei secepatnya akan dilistriki oleh PLN sesuai dengan harapan warga desa.

“Kami akan segera menindaklanjuti hasil survei. Terima kasih kepada teman semua yang kurang lebih 2 bulan membantu PLN dan pemerintah pusat dalam melakukan survei desa yang ada di Papua dan Papua Barat. Semoga harapan masyarakat yang disampaikan kepada teman-teman semua dapat terjawab secepatnya dengan terlistrikinya desa-desa di Tanah Papua ini yang belum berlistrik secara bertahap,” ujar Ari.

Hasil data survei yang diperoleh Tim Ekspedisi nantinya akan diseleksi oleh PLN dengan dua cara yaitu melakukan perluasan jaringan (grit) dan membangun pembangkit baru. Sesuai dengan arahan pemerintah pusat, PLN terus berupaya untuk memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang ada pada suatu desa guna melistriki desa tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya