Pemburu Preloved, Perhatikan 7 Hal Ini Sebelum Belanja Barang Bekas

Perhatikan hal-hal berikut ini untuk menghindari adanya penyesalan setelah membeli barang bekas

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 31 Okt 2018, 10:00 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2018, 10:00 WIB
[Bintang] Jangan lagi minta oleh-oleh setelah kamu tahu alasan ini
Ilustrasi belanja | Via: 10best.com

Liputan6.com, Jakarta - Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi meroketnya penjualan barang-barang bekas setiap tahun. Namun yang paling utama karena harga beli yang jauh lebih murah tapi barang masih bagus.

Kalau sedang beruntung, Anda bisa mendapat barang bagus dan bermerek yang harganya kurang dari Rp 200 ribu, padahal harga aslinya saat baru mencapai jutaan rupiah. Tentu saja, membeli barang bekas tidak boleh hanya berdasarkan hemat saja. Anda juga perlu memerhatikan kualitas barang.

Untuk itu, perhatikan hal-hal berikut ini untuk menghindari adanya penyesalan setelah membeli barang bekas seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Mengecek Situs yang Menjual Barang Bekas

Situs penyedia barang bekas mulai menjamur seiring meningkatnya permintaan masyarakat. Namun, tidak semua situs dapat dipercaya. Lakukan pengecekan pada situs yang bersangkutan.

Perhatikan kelengkapan informasi di halaman utama, seperti nama pengelola situs, metode pembayaran, dan informasi kontak. Setelah itu, cari informasi selengkapnya di Google. Idealnya situs terpercaya memiliki jumlah penjual yang banyak, sehingga barang yang dijual juga lebih bervariasi.

2. Perhatikan Bagaimana Reputasi Penjual

[Bintang] Jadwal Sholat, Imsakiyah, dan Buka Puasa Hari ke-9, 25 Mei 2018
Ilustrasi belanja Lebaran di toko online. (iStockPhoto)

Meski tidak semua, tapi selalu saja ada penjual barang bekas suka iseng kepada pembeli. Penting bagi Anda untuk mengecek reputasi penjual secara langsung. Misalnya dengan melihat penilaian yang diberikan oleh pembeli. Selain memerhatikan nilai positif, Anda juga perlu memerhatikan nilai negatif penjual untuk dijadikan bahan pertimbangan.

Beberapa situs atau aplikasi penjual barang bekas biasanya sudah memastikan baik buruknya reputasi penjual untuk mengurangi kasus penipuan. Dengan demikian, kekhawatiran pembeli dapat berkurang dan diminimalisir. (Baca Juga: Cara Sukses Bisnis Jual Barang Preloved)

3. Cerdas saat Memilih Barang

Perhatikan kualitas foto saat memilih barang bekas. Pastikan foto tersebut tidak diedit, apalagi diberi efek warna-warna agar calon pembeli bisa membayangkan kondisi asli barang tersebut.

Kalau perlu, tanyakan kepada penjual mengenai bagian yang terlihat janggal di dalam foto untuk menghindari pembelian barang cacat.

Sebelum membeli barang, Anda bisa menyuruh penjual untuk mencuci barang tersebut terlebih dahulu. Ketika barang itu sampai ke rumah, Anda tinggal memakainya saja.

4. Bukan Hanya Deskripsi, Tapi Lengkap dengan Gambar

Orang belanja online
Ilustrasi Orang belanja online (iStockPhoto)

Pastikan juga barang preloved yang akan Anda beli tidak hanya sekadar deskripsi produk saja, tapi juga lengkap dengan gambar dan keterangan. Semisal baju, setiap ukuran baju berbeda-beda, tergantung tempat memproduksi barang.

Ukuran baju yang diproduksi di luar negeri biasanya 1,5 kali lebih besar dibandingkan ukuran baju di Indonesia. Untuk memastikan apakah baju tersebut pas di badan, mintalah penjual untuk menunjukkan gambar saat baju dipakai.

Jangan lupa untuk menanyakan berat badan orang yang digunakan sebagai contoh di gambar. Bukannya apa-apa, di sini Anda hanya memastikan cocok tidaknya baju di badan nantinya, sehingga Anda tidak menyesal setelah membelinya.

5. Jangan Sungkan Tawar-menawar Harga

Beberapa situs barang bekas menyediakan fasilitas tawar-menawar harga untuk mendapat harga yang lebih murah. Tapi ingat, menawarnya harus masuk akal agar tawaran harga yang diajukan diterima oleh penjual.

Misalnya harga semula Rp 50 ribu, kamu bisa tawar menjadi Rp 30 ribu atau Rp 35 ribu. Begitu seterusnya. Jadi jangan sungkan untuk menawar harga. Tapi juga hindari terlalu menekan harga, apalagi kalau barang tersebut masih bagus dan bermerek.

6. Melihat Barang secara Langsung

Ilustrasi belanja
Ilustrasi belanja. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Cara ini bisa diterapkan apabila Anda dan si penjual tinggal di kota yang sama. Tentukan titik pertemuan yang pas. Pastikan lokasinya tidak terlalu jauh dari rumah penjual dan dari rumah Anda.

Apabila penjual tidak mau diajak ketemuan, Anda dapat menarik kesimpulan kalau barang tersebut cacat atau tidak sesuai dengan gambar. Untunglah karena Anda tidak jadi membeli barang itu, bukan?

Murah Saja Tidak Cukup saat Belanja Barang Preloved

Membeli barang yang harganya murah tentu membuat hati senang. Tetapi ingat, murah saja tidak cukup saat berbelanja barang-barang bekas pakai (preloved). Anda juga perlu memerhatikan kualitas barang tersebut.

Lebih baik membeli barang yang harganya lebih sedikit lebih mahal, tetapi awet saat dipakai daripada membeli barang murah, tetapi sekali dipakai langsung rusak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya