Realisasi Investasi Kuartal III 2018 Serap 213 Ribu Tenaga Kerja

5 besar negara asal investasi adalah Singapura, Jepang, Hong Kong, Malaysia dan China.

oleh Septian Deny diperbarui 30 Okt 2018, 17:15 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2018, 17:15 WIB
Investasi Meningkat, Ekonomi Indonesia Kuartal 1 Tumbuh 5,06 Persen
Suasana pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Senin (7/5). Pertumbuhan ekonomi kuartal 1 2018 tersebut lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada periode sama dalam tiga tahun terakhir. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, pada kuartal III 2018, realisasi investasi telah menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 213.731 orang. Meski realisasi investasi pada kuartal tersebut lebih turun dibandingkan kuartal sebelumnya.

Plt Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanan Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi Indriani mengatakan, dari jumlah penyerapan tenaga kerja tersebut, sebanyak 89.622 orang berasal dari proyek Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan 124.109 orang dari proyek Penanaman Modal Asing (PMA).

"Peluang tenaga kerja terampil di Indonesia terbuka lebar dengan masuknya perusahaan-perusahaan dengan bidang usaha baru yang menggunakan lebih banyak teknologi. Untuk meningkatkan mutu dan kompetensi tenaga kerja Indonesia akan dilakukan selain melalui lembaga-lembaga pelatihan milik pemerintah juga akan diintensifkan kerjasama dengan dunia usaha dalam rangka pelatihan tenaga kerja Indonesia,” ujar dia di Kantor BKPM, Jakarta, Selasa (30/10/2018).

Dia menjelaskan, dari realisasi investasi kuartal III 2018 yang sebesar Rp 173,8 triliun, realisasi PMDN sebesar Rp 84,7 triliun atau naik 30,5 persen dibanding periode yang sama 2017 yang sebesar Rp 64,9 triliun. Sedangkan PMA sebesar Rp 89,1 triliun atau turun 20,2 persen dibanding periode yang sama pada 2017 sebesar Rp 111,7 triliun.

Untuk PMA, 5 besar negara asal investasi adalah Singapura sebesar USD 1,6miliar atau 24,2 persen, Jepang USD 1,4 miliar atau 21,2 persen, Hong Kong USD 0,5 miliar atau 7,6 persen, Malaysia USD 0,5 miliar atau 7,6 persen dan China USD 0,5 miliar atau 7,6 persen.

‎BKPM mencatat realisasi investasi berdasarkan 5 besar lokasi proyek di kuartal III yaitu Jawa Barat Rp 29,3 triliun atau 16,8 persen, DKI Jakarta Rp 26,2 triliun atau 15,1 persen, Banten Rp 16,1 triliun atau 9,3 persen, Jawa Tengah Rp 14,3 triliun atau 8,2 persen dan Jawa Timur Rp 11,5 triliun atau 6,6 persen.

Realisasi investasi berdasarkan 5 besar sektor usaha antara lain Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi sebesar Rp 30,4 triliun atau 17,5 persen; Listrik, Gas, dan Air sebesar Rp 28,6 triliun atau 16,5 persen, Pertambangan sebesar Rp 16,1 triliun atau 9,3 persen; Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran Rp 13,6 triliun atau 7,8 persen; dan Industri Makanan Rp 13,3 triliun atau 7,6 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sektor Usaha

Investasi Teksil Meningkat Saat Ekonomi Lesu
Pekerja memotong pola di pabrik Garmen,Tangerang, Banten, Selasa (13/10/2015). Industri tekstil di dalam negeri terus menggeliat. Hal ini ditandai aliran investasi yang mencapai Rp 4 triliun (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara untuk periode Januari-September 2018, dari total realisasi investasi sebesar Rp 535,4 triliun, realisasi investasi berdasarkan lokasi proyek (5 besar) adalah Jawa Barat sebesar Rp 88,4 triliun atau 16,5 persen, DKI Jakarta Rp 85,0 triliun atau 15,9 persen, Banten Rp 46,1 triliun atau 8,6 persen, Jawa Tengah Rp 41,9 triliun atau 7,8 persen dan Jawa Timur Rp 36,1 triliun atau 6,8 persen.

Berdasarkan sektor usaha realisasi investasi antara lain Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi sebesar Rp 70,7 triliun atau 13,2 persen; Listrik, Gas, dan Air sebesar Rp 68,7 triliun atau 12,8 persen; Pertambangan Rp 58,5 triliun atau 10,9 persen; Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran Rp 57,1 triliun atau 10,7 persen; dan Industri Makanan Rp 43,1 triliun atau 8,1 persen.

Sedangkan realisasi investasi PMA berdasarkan 5 besar asal negara yaitu Singapura sebesar USD 6,7 miliar atau 30,6 persen, Jepang USD 3,8 miliar atau 17,4 persen, China USD 1,8 miliar atau 8,2 persen, Hongkong USD 1,6 miliar atau 7,3 persen dan Korea Selatan USD 1,4 miliar atau 6,4 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya