Irlandia Jajaki Kerjasama Dagang dengan RI

Menteri Pertanian, Pangan dan Maritim Irlandia, Michael Creed TD mengadakan rangkaian misi perdagangan pertama ke Indonesia.

oleh Septian Deny diperbarui 31 Okt 2018, 22:08 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2018, 22:08 WIB
Kinerja Ekspor dan Impor RI
Tumpukan peti barang ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/7). Ekspor dan impor masing-masing anjlok 18,82 persen dan ‎27,26 persen pada momen puasa dan Lebaran pada bulan keenam ini dibanding Mei 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian, Pangan dan Maritim Irlandia, Michael Creed TD mengadakan rangkaian misi perdagangan pertama ke Indonesia. Hal ini dalam rangka meningkatkan kerja sama dagang antar Irlandia dan Indonesia.

Creed mengungkapkan, misi perdagangan merupakan cara yang tepat untuk meningkatkan kerja sama bilateral dua negara, di mana sektor industri dan pemerintah bergerak bersama untuk mendorong peningkatan ekspor.

"Misi Perdagangan membantu dalam membangun hubungan yang dapat memberikan manfaat nyata bagi eksportir makanan dan minuman Irlandia. P‎ertemuan perdagangan tingkat tinggi yang kita adakan serta kunjungan-kunjungan kami ke fasilitas produksi pangan membantu menciptakan berbagai kesempatan bagi para eksportir Irlandia untuk terlibat, terhubung dan mengerti Indonesia dengan cara tersendiri," ujar dia di Jakarta, Rabu (31/10/2018).‎

Dia menyatakan, pada 2017, ekspor makanan dan minuman Irlandia di Asia Tenggara dan Indonesia tercatat sebesar € 15 juta dari € 16 juta total ekspor. Sedangkan per Agustus tahun ini, Irlandia telah mengekspor € 9,2 juta produk makanan dan minuman ke Indonesia, di mana lebih dari € 7,5 juta diantaranya adalah produk olahan susu.

"Seiring dengan berkembangnya kelas menengah, permintaan konsumen terhadap produk persusuan dan daging di Indonesia meningkat pula. Saat ini, walaupun adanya peningkatan produksi di dalam negeri, Indonesia hanya memproduksi 40 persen dari produk persusuan yang dibutuhkan dalam memenuhi permintaan kebutuhan konsumen, sehingga harus dipenuhi dengan impor," ungkap dia.‎

Sementara itu, CEO Bord Bia, Tara McCarthy menyatakan, sebagai lembaga pemerintah yang bertugas mempromosikan produk makanan dan hortikultura Irlandia, pihaknya terus berupaya memperkenalkan produk-produk hasil industri Irlandia kepada negara lain, termasuk Indonesia.

"Walaupun Irlandia adalah pulau kecil di barat Eropa, tapi Irlandia menjadi produsen pangan utama dengan pasar lebih dari 180 negara di seluruh dunia. Tanah kami yang subur, peternakan kami yang dijalankan keluarga dan komitmen kami untuk keunggulan telah membuat kami berhasil mempertahankan reputasi sebagai pemasok tingkat dunia untuk pangan yang aman dan berkualitas tinggi," kata dia.

Menurut Tara, saat ini Irlandia memiliki sekitar 18 ribu peternakan susu dengan rata-rata 80 sapi per peternakan. Sapi-sapi tersebut digembalakan di alam terbuka selama selama 7 bulan per tahun dan menikmati pakan utama rumput sepanjang tahun.

Produk susu Irlandia juga telah diekspor ke 140 pasar di seluruh dunia, dengan nilai nilai lebih dari € 4 miliar pada ‎2017 atau meningkat 19 persen dibanding 2016. Saat ini, lebih dari 90 persen produksi susu Irlandia berasal dari peternakan-peternakan Origin Green.

"Origin Green, Program Keberlanjutan Pangan ‎Irlandia memiliki reputasi yang kuat sebagai sumber dari makanan, minuman dan bahan pangan alami dan ‎berkualitas tinggi. Dengan iklim sedang dan pedesaan hijau, Irlandia telah menempatkan diri sebagai produsen makanan dan minuman berkelanjutan," tandas dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya