Menko Darmin Yakin Ekonomi RI Cukup Tahan Hadapi Gejolak Global

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal III 2018 sebesar 5,17 persen.

oleh Merdeka.com diperbarui 06 Nov 2018, 14:15 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2018, 14:15 WIB
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution saat menjadi pembicara dalam acara Bincang Ekonomi di Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (2/3). (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal III 2018 sebesar 5,17 persen. Pertumbuhan ekonomi ini lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2018 sebesar 5,27 persen.

Menteri koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan, meski pertumbuhan ekonomi kuartal III 2018 mengalami penurunan, namun secara keseluruhan perekonomian Indonesia menunjukan perbaikan di mata global.

Sebab menurutnya di tengah ketidakpastian global pertumbuhan ekonomi di atas lima persen masih dalam kondisi baik.

"Walaupun lebih rendah dari kuartal II secara keseluruhan ekonomi kita cukup resisten terhadap gejolak ekonomi global," kata Menko Darmin seperti ditulis Selasa (6/11/2018).

Darmin menyatakan, meskipun ada pengaruh terhadap ekspor dan impor, namun konsumsi rumah tangga dan investasi masih-masing tumbuh positif yakni 5,01 persen dan 6,9 persen.

"Itu cukup baik menghadapi gejolak yang sedang berakumulasi dari normalisasi kebijakan moneter di negara maju kemudian perang dagang kemudian harga minyak yang meningkat. Jadi, saya kira pada akhirnya market mengapresiasi itu," katanya.

Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu mengakui, di tengah gejolak perekonomian global memang sulit memacu laju ekspor. Bahkan menurutnya hampir tidak ada negara yang membaik ekspornya maupun pertumbuhan industrinya di tengah perang dagang.

"Itu sebabnya walaupun belum signifikan tetapi rupiah menguat dalam beberapa hari ini. Artinya, di bawah Rp 15.000 itu karena intinya ada konsumsi rumah tangga dan investasi, sukur ada ekspor. Susah mengharapakan ekspor di situasi perang dagang," katanya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pertumbuhan Ekonomi RI

2018, Menko Perekonomian Patok Pertumbuhan Ekonomi Harus 5,4 Persen
Pemandangan gedung bertingkat di Jakarta, Sabtu (28/4). Pertumbuhan ekonomi Indonesia, menurut Darmin Nasution, masih kecil lantaran belum ada orientasi ekspor dari industri dalam negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2018 dipengaruhi oleh beberapa hal. Pertama, harga komoditas non migas yang mengalami penurunan.

"Harga komoditas nonmigas mengalami penurunan. Migasnya naik, nonmigas menurun. Misal terjadi penurunan untuk beberapa komoditas pertanian seperti daging sapi, minyak sawit, kopi, teh menurun baik qtq atau yoy," ujar Suhariyanto.

Suhariyanto menjelaskan, selain penurunan harga komoditas, pertumbuhan ekonomi kuartal III juga dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global yang menunjukkan perlambatan kecuali Amerika Serikat (AS). Beberapa di antaranya Eropa, Tiongkok, Singapura, Korea Selatan dan negara berkembang lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya