Liputan6.com, Jakarta - Alibaba Group mengumumkan komitmen untuk membantu impor produk senilai USD 200 miliar dari lebih dari 120 negara, termasuk dari Indonesia selama 5 tahun mendatang.
Perusahaan besar asal China ini mengumumkan target tersebut di acara Global Import Leadership Summit yang digelar di China International Import Expo pertama di Shanghai, Selasa (6/11/2018).
CEO Alibaba Group, Daniel Zhang, menyatakan hal tersebut merupakan wujud komitmen jangka panjang perusahaan terhadap globalisasi, serta dalam rangka mendorong upaya pemenuhan permintaan konsumen Tiongkok yang semakin meningkat terhadap produk-produk internasional yang berkualitas tinggi.
Advertisement
Baca Juga
"Globalisasi adalah salah satu strategi paling penting Alibaba Group untuk pertumbuhan jangka panjang. Kami membangun infrastruktur masa depan perdagangan untuk mewujudkan ekonomi digital yang mengglobal, dimana perdagangan bisa dilakukan di setiap negara di dunia," ujar Daniel Zhang.
"Dengan menggunakan teknologi inovatif dan ekosistem Alibaba, kami berkomitmen untuk menjadikan perdagangan global lebih inklusif dan untuk memenuhi misi kami, memudahkan seluruh masyarakat untuk berbisnis di manapun di era digital," tambah dia.
Mulai 2019 hingga 2023, Alibaba akan mendukung impor produk-produk internasional dari perusahaan-perusahaan berbagai skala di negara-negara utama, seperti Jerman, Jepang, Australia, Amerika Serikat, Indonesia, dan Korea Selatan.
Beberapa merek global terkemuka termasuk P&G, Nestlé, JBS, dan Refa, telah menjajaki kemitraan secara holistik dengan seluruh ekosistem Alibaba.
Kolaborasi dengan berbagai unit bisnis Alibaba akan memungkinkan merek-merek ini secara efektif menjangkau kaum menengah Tiongkok yang merupakan pendorong pertumbuhan konsumsi di Tiongkok.
"Kelas menengah Tiongkok semakin tumbuh. Seiring dengan meningkatnya pendapatan di Tiongkok, konsumen ingin memiliki akses lebih cepat dan lebih beragam terhadap produk-produk berkualitas dari berbagai negara di dunia," ujar Alvin Liu, General Manager of Tmall Import and Export.
Dia melanjutkan, Tmall selaku pasar online milik Alibaba ini memiliki posisi unik untuk membantu berbagai merek internasional untuk menjangkau pasar Tiongkok yang terus tumbuh. "Ini seiring dengan minat konsumen kita untuk terus meningkatkan gaya hidupnya," sambungnya.
Menurut laporan bersama Deloitte China, the China Chamber of International Commerce, dan AliResearch, pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang pesat di beberapa tahun terakhir ini telah meningkatkan jumlah kaum menengah Tiongkok sehingga mendorong permintaan produk-produk impor berkualitas.
Laporan ini mencatat, pangsa pasar e-dagang lintas negara di Tiongkok telah tumbuh dengan signifikan, dengan proporsi barang impor di penjualan e-dagang.
5 Produk RI Bakal Ikuti Gelaran 11.11 Alibaba
Sebelumnya, dalam pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, pemerintah memanfaatkan hal ini dengan menggelar pertemuan dengan pendiri Alibaba Group, Jack Ma. Pertemuan ini menindaklanjuti hasil pertemuan dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan ini menghasilkan satu keputusan, dimana telah disepakati ada 5 produk asal Indonesia yang akan mengikuti gelaran penjualan terbesar Alibaba yang dinamakan 11.11. Ini adalah event penjualan terbatas dengan berbagai diskon yang berlangsung hanya dalam satu hari.
"Tanggal 11.11 itu event besar-besaran yang ditunggu di China. Jadi kita harus siapkan, tidak hanya produknya tapi harganya juga harus bersaing dan kualitas harus bagus sekali," kata Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf usai bertemu dengam Jack Ma di Nusa Dua, Sabtu 13 Oktober 2018.
"Ke depan kita kerja sama dengam Kadin Indonesia supaya bukan hanya produk makanan tapi bisa produk industri besar yang bisa diikutkan di 11.11 itu," tambah dia.
Triawan menjelaskan, dalam gelaran penjualan yang diadakan Alibaba ini, akan ada 10 juta produk yang dijual yang berasal dari berbagai negara. Untuk itu, kualitas produk dan harga menjadi kunci dalam kesuksesan dalam event tersebut.
Adapun syarat setiap produk yang ingin mengikuti ajang penjualan ini harus memiliki stok minimal 1 juta untuk bisa di drop di gudang milik Alibaba sebelum ditawarkan. Syarat ini dikarenakan menjadi bagian dari pelayanan Alibaba kepada para konsumen.
"Jadi mereka harus memastikan jangan sampai ada konsumennya yang membeli lalu barangnya tidak ada," tegas Triawan.
Mengenai produk asal RI yang akan dijual dalam event tersebut yaitu Kopi Kapal Api, biskuit Richeese, crackers Papatonk, Indomie dan Sarang Burung Walet.
"Karena produk ini yang sudah memiliki kualitas baik dan diterima Alibaba. Ke depannya kita akan usahakan untuk ditambah," ujar Triawan.
Apa yang dilakukan ini, Triawan mengaku bisa meningkatkan ekspor Indonesia ke China.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement