RI Bantu Papua Nugini Sukseskan KTT APEC 2018

Indonesia turut membantu penyenggaraan KTT APEC 2018 yang berlangsung di Papua Nugini.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Nov 2018, 11:43 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2018, 11:43 WIB
Menlu Retno juga menyapaikan keresahannya soal ketidakstabilan dunia saat ini. Dimana rivalitas antara negara besar terjadi. Bukan hanya rivalitas pada politik saja, tetapi juga pada sektor ekonomi (liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)
Menlu Retno juga menyapaikan keresahannya soal ketidakstabilan dunia saat ini. Dimana rivalitas antara negara besar terjadi. Bukan hanya rivalitas pada politik saja, tetapi juga pada sektor ekonomi (liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Liputan6.com, Merauke - Indonesia turut memberikan dukungan terhadap pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pasific Ekonomic Cooperation yang berlangsung di Papua Nugini. Hal ini mengingat Papua Nugini merupakan negara tetangga terdekat Indonesia yang berbatasan langsung.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, dukungan terhadap Papua Nugini sudah ditunjukkan saat negara tersebut ingin menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi ini.

"Kita reafirmasi dukungan kita terhadap Chairman Ship Papua Nugini. Papua Nugini selalu menyampaikan bahwa dari sejak awal Papua Nugini menyampaikan keinginannya untuk menjadi tuan rumah APEC 2018. Indonesia sudah menunjukkan dukungannya," ujar dia di Port Moresby, Papua Nugini, Sabtu (17/11/2018).

Selain itu, setelah resmi ditunjuk sebagai tuan rumah, lanjut Retno, Indonesia juga rutin mengecek persiapan yang dilakukan oleh Papua Nugini.

"Dukungan banyak sekali, dukungan yang sifatnya substansi artinya kita aktif berpartisipasi memberikan pandangan mengenai substansi selama negosiasi, selama persiapan dan sebagainya. Kemudian ada dukungan lain bentuknya banyak sekali, misalnya masalah keprotokolan dan lain-lain," ungkap dia.

Indonesia juga menyiapkan dua bandara di wilayah Papua untuk dijadikan lokasi parkir bagi pesawat-pesawat kepala negara dan delegasi yang hadir di APEC. Hal ini mengingat keterbatasan kapasitas Bandara Internasional Jacksons.

"Bandara juga di Sentani dan Jayapura. Karena juga kan tidak semua bisa parkir di sini sehingga beberapa pesawat harus parkir di Papua," tandas dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya