Awal Desember 2018, Bendungan Mila Siap Digenangi Air

Bendungan Mila di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini telah rampung.

oleh Bawono Yadika diperbarui 19 Nov 2018, 20:39 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2018, 20:39 WIB
(Foto: Dok Kementerian PUPR)
Bendungan Mila di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) (Foto: Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Bendungan Mila di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini telah rampung dan siap untuk dilakukan penggenangan (impounding) pada awal Desember 2018.

Bendungan Mila merupakan bendungan kedua yang rampung di Pulau Sumbawa setelah Bendungan Tanju yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo 30 Juli 2018. 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, kunci pembangunan di NTB ialah ketersediaan air.

Oleh karena itu, di NTB dibangun lima bendungan baru yakni Bendungan Tanju dan Mila yang sudah rampung. Kemudian Bendungan Bintang Bano dalam tahap konstruksi dan akan dibangun Bendungan Beringin Sila dan Meninting. 

“Dengan adanya suplai air dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali,” tutur dia dalam keterangan resmi, Senin (19/11/2018).

Basuki menjelaskan, Mila merupakan bendungan multifungsi untuk mendukung kontinuitas suplai air Daerah Irigasi (DI) Rababaka seluas 1.689 hektar di Kecamatan Woja sehingga Indeks Pertanaman diharapkan meningkat dari 186 persen menjadi 300 persen. 

"Selain itu akan menjadi sumber air baku serta mereduksi banjir sebesar 143 m3/detik di Kecamatan Woja. Biaya pembangunannya sebesar Rp 233 miliar yang dikerjakan mulai tahun 2015," terang dia.  

 

 

Selanjutnya

(Foto: Dok Kementerian PUPR)
Bendungan Mila di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) (Foto: Dok Kementerian PUPR)

Adapun bendungan Mila dan Tanju merupakan bagian dari Sistem Irigasi Rababaka Kompleks (SIRK). Rababaka sendiri adalah nama sungai utama di Kabupaten Dompu yang potensial sebagai sumber air untuk irigasi dan air baku. 

Kementerian PUPR melalu Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara 1 melakukan pengelolaan Sungai Rababaka, Sungai Tanju dan Sungai Mila dalam satu sistem yakni Sistem Irigasi Rababaka Kompleks.  

Di samping Bendungan, juga dibangun Bendung Pengalih, saluran interbasin sepanjang 17 km dan bangunan pembagi aliran air ke masing-masing bendungan. 

Di situ terdapat 2 terowongan yakni terowongan I sepanjang 662 meter berada sebelum Bendungan Mila. Sedangkan Terowongan II dibangun sebelum Bendungan Tanju sepanjang 1,7 km dengan diameter keduanya 3 meter. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya