Jokowi Ingin Listrik Merata Seperti BBM Satu Harga

Masyarakat yang belum bisa menikmati listrik secara otomatis belum menikmati subsidi listrik yang disediakan negara.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 21 Nov 2018, 14:11 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2018, 14:11 WIB
20170621-PLN Berikan Diskon Biaya Penyambungan Tambah Daya-Antonius
Petugas PLN melakukan penyambungan penambahan daya listrik di Jakarta, Rabu (21/6). Menyambut lebaran, PLN memberikan bebas biaya penyambungan untuk rumah ibadah dan potongan 50 persen untuk pengguna selain rumah ibadah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah berupaya menciptakan pemerataan pembangunan ke wilayah pinggiran terdepan, terluar dan terpencil (3T), salah satunya terkait pasokan listrik. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pasokan listrik bisa merata seperti penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) melalui Program BBM Satu Harga.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan, Presiden ingin pasokan listrik merata dirasakan masyarakat Indonesia.

"Pak Jokowi ingin listrik merata. Pertama merata dulu seperti BBM Satu Harga," kata dia di Jakarta, Rabu (21/11/2018).

Menurut Rida, masyarakat yang belum bisa menikmati listrik secara otomatis belum menikmati subsidi listrik yang disediakan negara. Sebab itu perlu ada pemerataan listrik sehingga masyarakat yang berada di ‎wilayah 3T bisa ikut menikmati subsidi listrik.

"Selain BBM satu harga, soal listrik, orang yang belum dapat listrik itu nggak dapat subsidi. Jadi yang dikedepankan itu pemeratannya," tuturnya.

Rida melanjutkan, ‎untuk mengalirkan listrik ke wilayah 3T tidak bisa semuanya menggunakan sumber listrik yang ada.

Namun perlu memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk mempercepat kelistrikan di wilayah 3T. "Jadi untuk beberapa daerah kita bisa akselerasikan EBT terutama di timur," tandas dia.

Ciptakan Efisiensi, Sektor Kelistrikan Harus Menuju Digitalisasi

Pasokan listrik.
Pasokan listrik. Dok Kementerian BUMN.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong stakeholders sektor kelistrikan untuk menerapkan digitalisasi. Langkah tersebut merupakan bentuk penyesuaian ke arah industri 4.0.

Direktur Jenderal‎ Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Sommeng mengatakan, kinerja sektor kelistrikan akan lebih optimal dari sisi kehandalan pasokan listrik, jika teknologi digital sudah digunakan pada sektor tersebut.

"Digitalisasi di sektor ketenagalistrikan sudah pasti akan mampu memaksimalkan nilai," kata dia saat menghadiri acara Indonesia Best Electricity Award (IBEA) ke 4, di Jakarta, Rabu (14/11/2018).

Penggunaan teknologi digital tidak hanya membawa dampak positif bagi perusahaan penyedian energi listrik, tetapi juga pada pelanggan listrik. Alasannya, penggunaan teknologi digital akan menciptakan efisiensi yang berujung pada tarif listrik yang terjangkau.

"Digitalisasi tidak hanya mampu meningkatkan performa keuangan baik dari sisi keuntungan operasi dan efisiensi modal tetapi juga memberi nilai lebih kepada konsumen atas keterjangkauan harga," ‎ paparnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya