Menhub: Kami Tak Persulit Proyek, tapi Harus Ada Solusi Kemacetan Cikampek

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menginginkan agar proyek pembangunan di sekitar Tol Jakarta-Cikampek akan dilaksanakan bergantian.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Nov 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2018, 12:00 WIB
Tol Cikampek Macet Parah di Puncak Arus Mudik
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di ruas Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Rabu (13/6). Pada H-2 Lebaran yang diprediksi puncak arus mudik, kendaraan pemudik yang melintasi ruas tol Jakarta-Cikampek mengalami kemacetan. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menginginkan agar proyek pembangunan di sekitar Tol Jakarta-Cikampek akan dilaksanakan bergantian. Hal ini guna menekan tingkat kemacetan di ruas tol tersebut.

Menurut dia, Kemenhub telah memanggil perwakilan dari tiga proyek pembangunan di Tol Jakarta-Cikampek, yaitu Light Rail Transit (LRT), kereta cepat Jakarta-Bandung, dan proyek Tol Jakarta-Cikampek II (eleveted).

"Saya sudah tugaskan, hari Kamis kemarin saya sudah kumpulkan semuanya, mereka minta rapat. Jadi, setelah Jumat-Senin BPTJ koordinasi, saya minta hasilnya," ujar dia di kawasan Kemayoran, Jakarta, Senin (26/11/2018).

Tidak ada maksud dari Kemenhub untuk mempersulit atau menghentikan proyek-proyek yang tengah berjalan di Tol Jakarta-Cikampek. Namun, melihat kemacetan yang terjadi, maka harus ada solusi.

"Jadi tidak ada indisikasi pemikiran untuk mempersulit tertentu tetapi masing-masing tunduk pada manajemen konstruksi," kata dia.

Nantinya diharapkan proyek-proyek tersebut tidak bekerja bersamaan, tetapi bergantian. Dengan demikian diharapkan tingkat kemacetan bisa diturunkan.

"Mereka bergantian ‎nanti. Tunggu hasil (rapat) Selasa, intinya mereka bergantian," ucap dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Solusi Pemerintah Urai Kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek

Tol Cikampek Macet Parah di Puncak Arus Mudik
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di ruas Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Rabu (13/6). Pada H-2 Lebaran yang diprediksi puncak arus mudik, kendaraan pemudik yang melintasi ruas tol Jakarta-Cikampek mengalami kemacetan. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, pemerintah terus berupaya mencari solusi terbaik untuk menangani kemacetan di jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek).

Koordinasi dengan para pemangku kepentingan terus dilakukan secara intensif, agar pembangunan tiga proyek strategis nasional tetap berjalan dan lalu lintas di jalan tol tidak terganggu. 

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Hengki Angkasawan, mengatakan dalam rapat  pembahasan penanganan kemacetan dijelaskan, ada beberapa titik kemacetan yang tinggi di jalan Tol Japek, di antaranya yaitu di Kali Bekasi, lokasi pekerjaan LRT Jabodebek.  

"Kemudian titik lain yaitu di cikunir, karena disitu ada dua kegiatan yang juga sangat massif yaitu pekerjaan jalan tol elevated dan kereta api cepat Jakarta-Bandung," kata ‎Hengki, di Jakarta, Sabtu (24/11/2018). 

Dari rapat tersebut, disepakati beberapa pengaturan pengerjaan proyek, khususnya di titik-titik yang tingkat kemacetannya tinggi. 

Melalui pengaturan tersebut, ketiga pekerjaan proyek mesti dilakukan secara bergantian atau tidak dilakukan secara bersamaan pada titik-titik tertentu yang dapat memperparah kemacetan.

‎"Perlu ditegaskan kembali bahwa upaya yang dilakukan pemerintah untuk menangani kemacetan di tol Japek yaitu dengan melakukan pengaturan pengerjaan proyek (construction management)," tutur dia.

Pengaturan pekerjaan proyek-proyek tersebut dilakukan oleh konsultan manajemen konstruksi yang dikoordinasikan oleh BPTJ, tanpa mengganggu target penyelesaian pengerjaan tiap-tiap proyek.

Jadi, dapat dipastikan tidak ada proyek yang molor dan tertunda. Semua pekerjaan diselesaikan sesuai waktu yang ditargetkan. 

Tidak hanya membahas upaya pengaturan pekerjaan proyek, dalam rapat tersebut juga membahas langkah-langkah lainnya yang telah dilakukan dalam rangka pengananan kemacetan Tol Jakarta-Cikampek.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya