Dipimpin Mandiri, 29 Bank Beri Kredit untuk 6 Ruas Tol Dalam Kota Jakarta

Portofolio Bank Mandiri di jalan tol pada akhir triwulan III tahun ini berada di Rp 12,3 triliun.

oleh Arthur Gideon diperbarui 27 Nov 2018, 20:34 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2018, 20:34 WIB
Proyek Jalan Tol Cimanggis-Cibitung
Pekerja memasang tiang penyangga untuk proyek pembangunan jalan tol Cimanggis-Cibitung (Cimaci) di Jalan Alternatif Cibubur, Jatikarya, Jatisampurna, Kota Bekasi, Jumat (23/11). (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk terus memperkuat dukungan pada percepatan pembangunan proyek infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas dan membantu mengurangi kemacetan di wilayah DKI Jakarta.

Kali ini, Bank Mandiri memimpin kredit sindikasi senilai Rp 13,7 triliun untuk pembangunan 6 Ruas Tol Dalam Kota Jakarta Tahap I Ruas Semanan – Sunter dan Sunter – Pulogebang dengan total panjang tol 30 kilometer (km).

Kredit investasi yang diberikan kepada PT Jakarta Tollroad Development (JTD) Jaya Pratama, milik Pembangunan Jaya Group tersebut tercatat menjadi pembiayaan sindikasi terbesar yang pernah diberikan untuk pembangunan jalan tol.

Jumlah perbankan dan lembaga keuangan yang terlibat juga menjadi yang terbanyak, yakni 29 bank yang terdiri 24 bank konvensional dan 5 bank syariah.

Selain sebagai Joint Mandated Lead Arranger (JMLA) Coordinator, Bank Mandiri bersama perusahaan anak Bank Syariah Mandiri (BSM) menjadi group kontributor terbesar dengan total pembiayaan Rp3 triliun. Adapun limit yang Bank Mandiri adalah Rp 2 triliun dan BSM Rp1 triliun.

Senior EVP Large Corporate Bank Mandiri Dikdik Yustandi menjelaskan, tidak hanya program-program Pemerintah yang mayoritas dilaksanakan oleh BUMN, Bank Mandiri juga mendukung keterlibatan swasta untuk turut berperan dalam percepatan pengadaan infrastruktur nasional.

"Harapannya, swasta nasional juga semakin terdorong untuk meningkatkan kontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia secara keseluruhan,” kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (27/11/2018).

Menurut Dikdik, keikutsertaan Bank Mandiri dalam sindikasi ini mengindikasikan konsistensi perseroan dalam mendukung program-program strategis Pemerintah, khususnya dalam percepatan penyediaan infrastruktur utama.

Selain itu, sindikasi ini menunjukkan peran Bank Mandiri sebagai salah satu katalis pertumbuhan ekonomi nasional dengan mendukung keikutsertaan kontraktor dan investor swasta untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

“Bank Mandiri memiliki komitmen yang kuat dalam pembangunan proyek-proyek infrastruktur penting, seperti pembangunan jalan tol, dan pembangunan bandara maupun pelabuhan laut. Untuk itu, kami memiliki produk-produk pembiayaan yang bisa dimanfaatkan, termasuk pada tahap pembebasan lahan, pembangunan konstruksi maupun tahap pengoperasian,” jelas Dikdik.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Portofolio Bank Mandiri

Proyek Jalan Tol Cimanggis-Cibitung
Pekerja memasang tiang penyangga untuk proyek pembangunan jalan tol Cimanggis-Cibitung (Cimaci) di Jalan Alternatif Cibubur, Jatikarya, Jatisampurna, Kota Bekasi, Jumat (23/11). (Merdeka.com/Imam Buhori)

Portofolio Bank Mandiri di jalan tol sendiri pada akhir triwulan III tahun ini berada di Rp 12,3 triliun, naik 31 persen secara yoy. Dari total komitmen kredit jalan tol tersebut, Dikdik mengungkapkan, sebesar Rp 10,1 triliun atau 82 persen disalurkan melalui skema sindikasi.

Besarnya portofolio Bank Mandiri dalam Kredit Sindikasi merupakan salah satu bentuk komitmen Bank Mandiri untuk turut serta bersinergi bersama Bank dan lembaga Keuangan lainnya untuk bekerja sama terutama dalam membiayai proyek-proyek infrastruktur yang membutuhkan pembiayaan yang besar.

“Selain dapat meningkatkan nilai riil pinjaman yang diterima kontraktor, skema indikasi juga menjadi solusi terbaik baik kreditur seperti Bank Mandiri dalam mengelola risiko,” kata Dikdik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya