Jokowi: Segera Rampung, Divestasi Saham Freeport Tinggal Dibayar

Jokowi memangku sudah mendapatkan laporan bahwa beberapa hal terkait proses divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia sudah bisa dituntaskan.

oleh Septian Deny diperbarui 03 Des 2018, 10:30 WIB
Diterbitkan 03 Des 2018, 10:30 WIB
Tambang Grasberg PT Freeport Indonesia. Foto: Liputan6.com/Ilyas Istianur P
Tambang Grasberg PT Freeport Indonesia. Foto: Liputan6.com/Ilyas Istianur P

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan proses pengambilalihan saham PT Freeport Indonesia segera rampung. Pada proses divestasi ini, Indonesia hanya tinggal membayar saham yang diambil alih dari perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut.

Dia mengungkapkan, saat ini tahapan dalam divestasi saham Freeport tersebut masih terus berjalan. Diharapkan di akhir tahun ini bisa selesai.

"(Freeport) Dalam proses. (Akan) Rampung, rampung. Yang jelas sudah head of agreement sudah. Sales and purchased agreement juga sudah," ujar dia dalam acara CEO Networking, Jakarta, Senin (3/11/2018).

Dengan demikian, Jokowi menegaskan jika Indonesia hanya tinggal membayar saham yang dibeli. Pemerintah pun sudah menyiapkan uang untuk pembelian saham tersebut. "Tinggal bayarnya. Tanyakan ke kementerian. Duitnya kan sudah ada," tandas dia.

Sebelumnya Jokowi memangku sudah mendapatkan laporan bahwa beberapa hal terkait proses divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia sudah bisa dituntaskan.

Proses tersebut di antaranya, di bulan September yang lalu sudah ditandatangani Divestment Agreement, Sales and Purchase Agreement, dan Subscription Agreement.

“Saya juga mengikuti bahwa ada beberapa tahap lanjutan yang masih perlu penyelesaian yang perlu dipercepat,” kata Jokowi seperti dikutip dari laman Setkab.

 

Dia pun menegaskan, proses divestasi Freeport Indonesia adalah sebuah langkah besar untuk mengembalikan mayoritas kepemilikan sumber daya alam yang sangat strategis ke pangkuan ibu Pertiwi.

“Akan kita gunakan sebesar-besarnya untuk peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, utamanya rakyat Papua,” sambung Jokowi.

 

Soal Freeport, Jokowi Tak Ingin Kasus Papa Minta Saham Terulang

Freeport
Saham Freeport bisa didapatkan secara gratis. Benarkah? (foto: dok. Inalum)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mamanggil Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Lukas Enembe dan Klemen Tinal, ke Kantor Presiden, Jakarta, pada Kamis ini. Keduanya diminta mengikuti rapat terbatas (ratas) tentang percepatan pelaksanaan divestasi PT Freeport Indonesia.

Seusai rapat, Lukas mengatakan Jokowi meminta agar pemerintah daerah Papua waspada terhadap pihak-pihak yang ingin meminta saham PT Freeport Indonesia. Jokowi mau divestasi saham PT Freeport Indonesia sebesar 51 persen dimanfaatkan untuk kepentingan Indonesia, khususnya Papua.

"Jangan sampai ada orang lain masuk dengan gelap. Banyak orang yang meminta saham. Mau bapak minta saham, mama minta saham, kan banyak. Jadi, Presiden tidak menginginkan seperti itu," kata Lukas di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (29/11/2018).

Menurut Lukas, warga Papua bangga memiliki presiden seperti Jokowi. Jokowi disebut telah berhasil merebut 51 persen saham PT Freeport. Padahal, selama ini mayoritas saham Freeport dikuasai asing.

"Pikiran kita kemarin, Presiden tidak perhatikan. Ternyata memang sungguh-sungguh memihak kepada kepemilikan saham itu. Sehingga kami berkeyakinan bahwa satu-satunya Presiden yang bekerja dengan hati sehingga memperjuangkan rakyat Papua," ucapnya.

Di lokasi yang sama, Klemen Tinal mengatakan Jokowi ingin proses divestasi saham PT Freeport Indonesia dikawal ketat oleh pemerintah daerah Papua. Sehingga setiap tahapan divestasi berjalan sesuai dengan kesepatan awal.

"Beliau benar-benar mau 51 persen itu buat masyarakat Indonesia. Tidak ada embel-embel di dalamnya si A, si B, si C. Terutama untuk kami di Papua," ujarnya.

"Bukan bilangnya untuk orang Papua, enggak tahunya ada PT ini yang nebeng. Kami pun konsisten dan komitmen tadi. Kami akan buktikan bahwa itu benar," ucap Klemen Tinal.

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya