Selain Infrastruktur, Stabilitas Keamanan Publik Jadi Kunci Ekonomi RI Tumbuh

Kemajuan Indonesia di bidang ekonomi, salah satunya didukung jumlah populasi penduduk Indonesia yang besar.

oleh Nurmayanti diperbarui 07 Des 2018, 19:10 WIB
Diterbitkan 07 Des 2018, 19:10 WIB
Ditinggal Mudik Pekerja, Pembangunan Infrastruktur Dihentikan Sementara
Ilustrasi Proyek Infrastruktur. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Langkah menumbuhkan perekonomian di Indonesia dinilai tak hanya cukup dengan membangun infrastruktur. Namun, diperlukan pembangunan dari aspek lainnya agar bisa menyeimbangkan pertumbuhan di bidang ekonomi. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah stabilitas keamanan publik.

"Dengan makin pesatnya pembangunan yang ada, warga negara Indonesia membutuhkan sistem keamanan dan keselamatan umum yang lebih terintegrasi," ujar President Director PT Adhouse Clarion Events Toerangga Putra dalam keterangannya, Jumat (7/1/2018).

Dia mengatakan kemajuan Indonesia di bidang ekonomi, salah satunya didukung jumlah populasi penduduk Indonesia yang besar. Ini membuat Indonesia diperkirakan akan menjadi negara dengan ekonomi ketujuh terbesar di dunia pada tahun 2030 mendatang.

Hal ini tentunya merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah Indonesia dalam memaksimalkan potensinya agar dapat terealisasi secara optimal.

Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat, salah satu strategi yang diambil oleh pemerintah adalah dengan fokus pada pembangunan infrastruktur umum.

Di tahun 2017, anggaran infrastruktur negara meningkat hingga 18,6 persen dan diproyeksikan akan terus meningkat hingga mencapai 138,6 miliar dolar Amerika pada tahun 2025.

Namun tugas memelihara keamanan dan menjaga ketertiban bukanlah tugas yang mudah, dan seyogyanya menjadi tanggung jawab bersama.

 

Rencana Pertemuan

Acara Public Safety. Dok  Adhouse Clarion Events
Acara Public Safety. Dok Adhouse Clarion Events

PT Adhouse Clarion Events bersama dengan Divisi Humas Polri dan didukung oleh beberapa Asosiasi: AISKINDO (Asosiasi Industri System Keamanan Indonesia), APTIKNAS (Asosiasi Pengusaha Teknologi Informatika Nasional), ASIS (American Society for Industrial Security), ASISINDO (Asosiasi System Integrator dan Security Indonesia), BEA (Building Engineer Association), GAPENSI (Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia), IKEI (Ikatan Engineers Indonesia),  dan stake holder terkalit,  mencoba mengambil peran untuk menjembatani tercapainya sistem keamanan publik yang lebih aman dan sistematis.

Caranya melalui sebuah event yang disebut Public Safety Indonesia yang akan diadakan pada 27 Februari hingga 1 Maret 2019. Acara tersebut mencakup 3 kegiatan yaitu Police Leadership Forum and Congress Public Safety Indonesia Conference, dan expo atau pameran.

Pameran Public Safety Indonesia yang akan berlangsung selama 3 hari ini berfokus pada infrastruktur fisik, peralatan keamanan cyber, serta layanan jasa keamanan dari perusahaan dalam dan luar negeri.

"Harapan dari kegiatan adalah dapat menjadi sarana akses dan pertemuan berbagai merek terkemuka di bidang public safety dan sistem integrator domestik bagi para tamu undangan VIP dan perwakilan dari Polri. Police Leadership Forum and Congress ini merupakan acara yang didedikasikan khusus bagi Polri, garda terdepan nasional dalam menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban publik," kata dia.

Acara yang akan berlangsung satu hari ini akan dihadiri oleh pimpinan Polri dan pejabat kunci pemerintah Indonesia sebagai pembicara, dan para pemimpin regional Polri selaku delegasi.

"Kami berharap acara ini dapat menjadi acara tahunan di mana para pemimpin nasional dan regional dapat bertemu dan berdiskusi tentang isu-isu kunci yang berkaitan dengan keselamatan dan keamanan publik Indonesia," jelas dia.

Kemudian di hari kedua dan ketiga dari Public Safety Indonesia ini, akan diadakan konferensi dengan pembicara dari berbagai stakeholder, termasuk di dalamnya Polri, pemerintah pusat dan provinsi, serta para profesional di bidang keamanan publik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya