Pertamina Gandeng Perusahaan Oman Buat Garap Kilang Bontang

Pertamina dengan perusahaan Oman akan membangun kilang berkapasitas 300 ribu barel per hari di Bontang, Kalimantan Timur.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Des 2018, 11:08 WIB
Diterbitkan 10 Des 2018, 11:08 WIB
Mengintip Kilang Minyak Sei Pakning Milik Pertamina
Manager Production RU II Pertamina Sei Pakning Nirwansyah dan Health, Security & Safety Environment (HSSE) Officer Azhari meninjau area kilang RU II Sei Pakning, Bengkalis, Riau, Selasa (17/10). (Liputan6.com/Yulia)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) bermitra dengan perusahaan asal Oman yaitu Overseas Oil & Gas (OOG) untuk pembangunan kilang baru proyek Grass Root Refinery (GRR) Bontang. Komitmen ini ditandai dalam suatu perjanjian framework agreement antara kedua perusahaan.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, kemitraan Pertamina dengan perusahaan Oman tersebut, untuk membangun kilang berkapasitas 300 ribu barel per hari dan petrokimia di Bontang, Kalimantan Timur.

Terpilihnya OOG sebagai mitra, setelah melewati mekanisme seleksi mitra untuk GRR Bontang pada Januari 2018 lalu. OOG memenangkan status patner strategis dari beberapa kompetitor lain, untuk menggarap proyek ini bersama Pertamina.

“Dengan ditandatanganinya framework agreement dengan OOG hari ini, kita dapat maju ke langkah berikutnya," kata Nicke, di Jakarta, Senin (10/12/2018).

Setelah kerjasama dengan OOG sebagai mitra perusahaan patungan mayoritas di GRR Bontang, Pertamina akan mendapatkan beberapa manfaat, diantaranya mengoptimalkan belanja modal untuk melaksanakan ekspansi kilang lainnya dan program-program konstruksi misalnya di Balikpapan, Cilacap, Balongan, dan Tuban.

Petamina juga akan melakukan pembelian bahan bakar yang diproduksi oleh GRR Bontang untuk kebutuhan dalam negeri, terutama bensin atau gasoline, avtur, dan Liquified Petroleum Gas (LPG).

"Tahap berikutnya Bankable Feasibility Study. Studi ini akan memberikan kita pemahaman yang lebih baik tentang konfigurasi teknis kilang dan keekonomian proyek serta mengenal risiko-risiko yang dapat diantisipasi sejak dini untuk pelaksanaan proyek yang tepat waktu, sesuai anggaran, pada spesifikasi, pada peraturan, dan mencapai target keekonomian proyek,” jelas Nicke.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Berlaku 12 Bulan

Mengintip Kilang Minyak Sei Pakning Milik Pertamina
Manager Production RU II Pertamina Sei Pakning Nirwansyah meninjau area kilang RU II Sei Pakning, Bengkalis, Riau Selasa (17/10). Kilang tersebut memiliki luas mencapai 280 hektare. (Liputan6.com/Yulia)

Perjanjian kerangka kerja akan berlaku selama 12 bulan, dimana setelah dilakukan perjanjian kerangka kerja akan dilanjutkan dengan Bankable studi kelayakan, kemudian Studi Keenjiniringan lanjut proyek kilang yang rencananya berlokasi dekat Kilang Badak gas alam cair (Liqufied Natural Gas/LNG).

OOG merupakan badan usaha downstream oil and gas business services asal Muscat, Oman, yang memiliki lingkup bisnis servis antara lain memberikan jasa dalam commercial structure (develop), design services dengan tenaga berpengalaman, manajemen konstruksi, manajemen proyek, dukungan operasi dan pemeliharaan, serta solusi teknik dan konstruksi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya