Alasan Pemerintah Bangun Ribuan Pasar Tradisional dalam 4 Tahun

Jokowi mengungkapkan, di tengah persaingan dengan pasar modern, pasar tradisional memang memerlukan perhatian dari pemerintah.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Des 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 12 Des 2018, 15:00 WIB
Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Telur di Jakarta Naik 21 Persen
Pedagang menjual telur ayam di pasar tradisional di Jakarta, Kamis (6/12). Di tingkat pengecer, harga telur ayam mencapai Rp 28.000/kg. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, pemerintah telah memberikan perhatian khusus terhadap pasar tradisional. Dalam empat tahun terakhir, ribuan pasar telah dibangun dan direvitalisasi oleh pemerintah.

Jokowi mengatakan, sejak menjadi Walikota Solo, selama 8 tahun dirinya membangun 29 pasar di kota tersebut. Hal ini agar pasar di Solo bersih, tidak bau dan lebih layak.

"Itu kecintaan saya terhadap pasar rakyat. Bangun semuanya. Dari pasar yang becek, tidak teratur, tidak rapi, tidak ada tempat parkir, bau. Jadi pasar yang ada tempat parkirnya, pasar yang bersih, tertata, tidak bau. Memang konsumen membeli atau menghendaki seperti itu," ujar dia di Hotel Arya Duta, Rabu (12/12/2018).

Selama empat tahun masa pemerintahannya, lanjut Jokowi, ribuan pasar telah terbangun dan direvitalisasi. Pasar-pasar tersebut tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga di desa dengan skala yang lebih kecil.

"Sekarang dalam empat tahun ini sampai 2017 sudah bangun 2.660 pasar di seluruh tanah air. Ditambah 2018 sekitar 1.500-an. Plus pasar di desa yang telah dibangun 6.500 pasar desa. Meski kecil kecil tapi ini sangat bermanfaat bagi ekonomi di pedesaaan," kata dia.

Jokowi mengungkapkan, di tengah persaingan dengan pasar modern, pasar tradisional memang memerlukan perhatian dari pemerintah. Dengan demikian, pasar tradisional bisa tetap eksis di tengah-tengah masyarakat.

"Kenapa pasar rakyat harus diberikan perhatian? Pasar tempat berkumpulnya produk-produk, hasil-hasil baik dari petani, nelayan, pengrajin semua berkumpul di situ. Kalau dari petani, kita tahu ada sayur mayur, dari pengrajin ada tempe tahu. Dari peternak ada ayam sapi. Semuanya berkumpul di pasar rakyat,” tutur dia.

Jokowi menuturkan, pasar rakyat perlu perhatian khusus sehingga tetap bertahan di tengah gempuran supermarket.

"Oleh sebab itu, pasar rakyat memang memerlukan perhatian khusus agar eksistensi pasar betul-betul tetap bisa survive di tengah hypermarket, supermarket, pasar modern yang hampir di semua kota ada," ujar dia.

 

 

Pasar Tradisional Masuk Ekosistem Digital

Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Telur di Jakarta Naik 21 Persen
Pedagang menjual telur ayam di pasar tradisional di Jakarta, Kamis (6/12). Di tingkat pengecer, harga telur ayam mencapai Rp 28.000/kg. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong pasar tradisional untuk melakukan digitalisasi dan tersambung dengan ekosistem jual beli online.

Hal ini agar pasar tersebut bisa bersaing dan tidak ditinggalkan oleh pembelinya.

Jokowi mengungkapkan, sebenarnya secara harga, pasar tradisional bisa bersaing dengan pasar modern. Sebab yang barang yang dijual di pasar tradisional relatif lebih murah ketimbang pasar modern.

"Saya seneng membandingkan, 1,5 bulan lalu saya masuk ke pasar di Bogor. Beli bayam Rp 2.000, kangkung seikat Rp 2.000. Saya beli lagi di pasar Lamongan sama harganya. Terakhir di Lampung masuk beli lagi ternyata beda, kangkung Rp 1.500, bayam Rp 1.500.‎ Kemudian masuk supermarket, kangkung dijual Rp 3.400, bayam Rp 3.500. Artinya apa? Secara daya saing pasar kita ini menang tapi memang jangan dibiarkan kumuh becek, tidak ada tempat parkir," ujar dia di Jakarta, Rabu 12 Desember 2018.

Agar pasar tradisional bisa lebih bersaing, kata dia, harus juga masuk ke ekosistem digital. Sebab dengan perkembangan teknologi seperti saat ini, transaksi jual beli tengah menuju dari offline ke online.

"Perlu ke depan dibangun sebuah ekosistem yang online dan yang offline tersambung. Pasar offline, bagaimana bisa disambungkan ke online. Dua ekosistem ini kalau tersambung pasar akan cepat berkembang. Karena di sisi harga bisa bersaing dan angkanya memang jauh. Apalagi kalau punya market place sendirin, bisa diantar sampai ke rumah," kata dia.

Selain itu di sisi pembayaran, Jokowi menginstruksikan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara untuk membantu menyiapkan alat pembayaran noncash di pasar-pasar tradisional. Hal ini dimulai agar pasar tradisional bisa naik kelas dan bersaing

"Pedagang kita harus mulai diintervensi dengan cara seperti itu dengan EDC, tanpa cash, harus mulai diintervensi diberi pelatihan sehingga pasar rakyat naik tingkat dan bisa bersaing. Dan memang bisa bersaing,”  ujar dia.

“Saya sampaikan bisa bersaing pasar rakyat kita dengan supermarket. Saya meyakini itu. Sejak awal saya menyelesaikan persoalan di pasar, hanya memang manajemen perlu diperbaiki bersama-sama," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya