BI Ingin Sulap Pesantren Pemain Ekspor Kelas Dunia

Bank Indonesia ingin menjadikan pesantren sebagai pemain ekspor kelas dunia dengan berbagai produk unit usahanya.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Des 2018, 19:53 WIB
Diterbitkan 12 Des 2018, 19:53 WIB
Ilustrasi Bank Indonesia (2)
Ilustrasi Bank Indonesia

Liputan6.com, Surabaya - Bank Indonesia (BI) ingin menjadikan pesantren sebagai pemain ekspor kelas dunia dengan berbagai produk unit usahanya.

Saat ini, BI telah membuat blueprint pengembangan ekonomi syariah Indonesia ke depannya. Salah satunya adalah pemberdayaan ekonomi pesantren.

Setidaknya ada sekitar 29 ribu pesantren di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, BI tengah bekerjasama dengan beberapa pesantren untuk membangun kemandirian ekonomi. Caranya dengan mendorong pesantren memiliki unit usaha dan menghasilkan sebuah produk yang memiliki nilai tambah.

Dengan cara ini, diharapkan nantinya masing-masing pesantren melalui berbagai produk unggulannya bisa menjual produknya ke pasar dalam negeri. Bahkan diharapkan hingga ekspor.

"Saat ini memang sedang piloting, sedang kita tata, dan kita ciptakan level of plying field supaya pesantren bisa mengejar ketertinggalan dengan koperasi atau korporasi," kata Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) BI Anwar Bashori di Grand City, Surabaya, Rabu (12/12/2018).

Bahkan, dari sebagian pesantren yang bekerjasama dengan BI ini sudah memiliki usaha dan produk yang berkualitas, salah satunya pesantren Al-Ihya di Pandeglang. Pesantren ini memiliki unit usaha pengahan kelapa. Hasil olahan yang berupa tepung ini bahkan sudah di ekspor ke beberapa negara di Asia.

Sementara itu di kesempatan yang sama Kepala Departemen Pengembangan UMKM (DPUM) BI Yunita Resmi Sari menambahkan, memang potensi ekspor produk pesantren ini ke depannya cukup bagus.

Tak harus ekspor secara langsung, pesantren-pesantren ini bisa bekerjasama dengan UMKM untuk bisa membantu memasarkan ke beberapa negara di dunia.

"Salah satu pasar potensial untuk ekspor produk-produk halal pesantren ini ke beberapa Timur Tengah, seperti Dubai dan juga Turkey. Karakter konsumsi dan fashion mereka itu mirip-mirip dengan Indonesia," terang dia.

Selain itu, Bank Indonesia juga siap menggandeng Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor (LPEI) / Eximbank untuk melakukan pendampingan dan menghubugkan produk-produk halal dari pesantren ini dengan berbagai negara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya