Hati-Hati, Menjelekkan Kantor Lama Bisa Rusak Karier Kamu di Masa Depan

Berikut adalah empat alasan kenapa menjelekkan perusahaan lama Anda dapat merusak prospek pekerjaan Anda.

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 26 Des 2018, 12:01 WIB
Diterbitkan 26 Des 2018, 12:01 WIB
Jawaban Salah untuk 5 Pertanyaan Umum Wawancara Kerja
Jawaban Salah untuk 5 Pertanyaan Umum Wawancara Kerja

Liputan6.com, Jakarta - Wawancara kerja sepertinya berjalan dengan baik. Anda mendapatkan tanda yang positif dari Manajer SDM, dan dia bahkan tertawa mendengar lelucon Anda sambil mengangguk setuju pada jawaban Anda yang bagus atas pertanyaannya.

Anda mulai merasa santai saat wawancara. Dia dengan santai bertanya tentang sebab Anda meninggalkan perusahaan terakhir Anda. Tanpa sadar, Anda mulai menceritakan kepadanya aspek-aspek negatif dari perusahaan sebelumnya yang pada akhirnya mendorong Anda untuk berhenti.

Pada titik ini, Anda mungkin bertanya-tanya tentang konsekuensi dari menjelekkan perusahaan Anda yang sebelumnya.

Anda mungkin berpikir tidak ada yang salah dengan bersikap jujur, tetapi di situlah letak kesalahan Anda. Setiap momen wawancara Anda adalah ujian. Membuat Anda merasa nyaman adalah tugas pewawancara. Lagi pula, itu tugas mereka untuk menembus pertahanan Anda sehingga mereka dapat melihat sekilas kepribadian dan nilai-nilai yang Anda miliki.

Sangat penting untuk bersikap jujur dan natural dalam cara Anda membawa diri dan memberikan pandangan Anda, tetapi penting juga untuk tetap netral dan positif semaksimal mungkin dalam memberikan respon.

Anda ada di sana untuk mempresentasikan diri sebagai kandidat terbaik untuk pekerjaan itu--setiap kata yang Anda ucapkan akan membentuk persepsi dan kesan pewawancara terhadap Anda.

Menurut JobStreet.com, berikut adalah empat alasan kenapa menjelekkan perusahaan lama Anda dapat merusak prospek pekerjaan Anda:

1. Menciptakan suasana negatif

Ilustrasi Wawancara Kerja
Ilustrasi Wawancara Kerja. (iStock)

Ada waktu dan tempat yang tepat untuk semua hal, tetapi wawancara kerja tidak pernah menjadi waktu atau tempat untuk menjelekkan perusahaan lama Anda, atau memberikan informasi penting tentang perusahaan sebelumnya dan operasional mereka. Selalu fokuslah pada aspek netral atau tidak bias dari pengalaman kerja Anda sebelumnya.

Namun demikian, jika Anda benar-benar harus menyebutkan poin negatif tentang perusahaan tempat Anda bekerja sebelumnya, pastikan untuk membingkainya dengan cara yang positif.

Misalnya, jika Anda berbicara tentang fasilitas kerja yang terbatas di perusahaan, pastikan untuk mengimbangi hal lain yang positif, misalnya budaya kerja yang terbuka dan kreatif, atau program pelatihan yang rutin.

Namun jika memungkinkan, pernyataan negatif apa pun harus dihindari agar Anda tidak menciptakan suasana negatif yang tidak dapat Anda hilangkan selama sisa wawancara.

 

2. Menunjukkan masalah yang belum terselesaikan

5 Hal yang Mengharuskan Anda Berbohong Saat Wawancara Kerja
5 Hal yang Mengharuskan Anda Berbohong Saat Wawancara Kerja

Apa pun masalah yang Anda hadapi dengan perusahaan Anda sebelumnya, itu semua di masa lalu. Mengeluh tentang hal itu tidak mengubah banyak hal. Biarkan hal yang sudah lewat.

Anda sedang mencari pekerjaan yang lebih baik, jadi fokuslah pada hal itu dan kemungkinan-kemungkinan menarik di masa depan, daripada mengandalkan pengalaman negatif di masa lalu.

Mengatakan hal negatif saat wawancara kerja memberi kesan kepada perekrut bahwa Anda memiliki masalah yang belum terselesaikan. Hal ini juga menumbuhkan keraguan dalam pikiran perekrut bahwa Anda mungkin akan menjelekkan perusahaan mereka dengan cara yang sama jika mereka mempekerjakan Anda.

3. Tidak profesional

5 Cara Buat Diri Sendiri Merasa Nyaman saat Wawancara Kerja
Sedang mempersiapkan diri untuk wawancara kerja? Simak beberapa tipsnya di sini.

Bagaimanapun Anda melihatnya, menjelekkan perusahaan lama Anda adalah tidak profesional, terlepas dari bagaimanapun keadaannya. Anda tidak akan menjelekkan klien secara publik, jadi mengapa Anda melakukan hal tersebut kepada perusahaan lama Anda? Itu membuat Anda terlihat picik dan tidak dapat dipercaya.

Tidak ada perusahaan atau atasan yang sempurna. Anda juga tidak sempurna. Bayangkan jika seorang perekrut menelepon bekas atasan Anda untuk referensi dan pada akhirnya bekas atasan Anda mengeluh tentang kebiasaan buruk Anda? Jadi berhati-hatilah terhadap kata-kata Anda. Ini dunia yang kecil.

Jika ada kata yang terdengar oleh atasan Anda sebelumnya bahwa Anda telah menjelekkan dia, atau perusahaan, mereka mungkin memutuskan untuk membalasnya dengan cara tertentu.

4. Menunjukkan ketidakdewasaan emosional

Siapkan 6 hal sederhana berikut ini sebelum wawancara kerja.
Siapkan 6 hal sederhana berikut ini sebelum wawancara kerja. (Foto: Istockphoto)

Memendam dendam adalah sikap tidak dewasa. Jika Anda masih terobsesi dengan pengalaman buruk Anda di perusahaan terakhir Anda, tanyakan pada diri Anda mengapa.

Jangan buang energi dan waktu Anda untuk sibuk dengan hal-hal yang tidak dapat Anda ubah. Fokus saja pada saat ini dan apa yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas hidup Anda saat ini.

Anda mungkin tidak menyadarinya, tetapi terpaku pada pikiran negatif akan mempengaruhi keadaan pikiran Anda dan energi yang Anda proyeksikan.

Jika Anda sedang diwawancara kerja tetapi Anda sibuk berpikir kritis tentang pekerjaan Anda sebelumnya, kebencian Anda terhadap pekerjaan yang selanjutnya akan terlihat dengan sendirinya.

Jika benar-benar mengganggumu, mungkin Anda harus mengatur pertemuan dengan mantan atasan Anda untuk menyelesaikan masalah. Meremehkan hal tersebut tidak akan menyelesaikan masalah.

Intinya adalah, menjelekkan perusahaan lama Anda saat wawancara kerja adalah salah satu kecerobohan terbesar yang dapat Anda buat. Hal ini dapat menghancurkan peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan, walaupun Anda tidak sengaja melakukannya.

Sangat mudah untuk meremehkan seberapa cepat seseorang dapat membatalkan pandangan positif hanya dengan satu komentar yang salah. Ingat, ketika Anda sedang diwawancara, setiap kata adalah penting.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya