Ada Abu Vulkanik Gunung Anak Krakatau, Jalur Transportasi Masih Aman

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, sejauh ini arus lalu lintas transportasi belum mendapatkan gangguan akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau.

oleh Merdeka.com diperbarui 29 Des 2018, 17:15 WIB
Diterbitkan 29 Des 2018, 17:15 WIB
Begini Penampakan Erupsi Gunung Anak Krakatau
Aktivitas Gunung Anak Krakatau dari udara yang terus mengalami erupsi, Minggu (23/12). Dari ketinggian Gunung Anak Krakatau terus mengalami erupsi dengan mengeluarkan kolom abu tebal. (Liputan6.com/Pool/Susi Air)

Liputan6.com, Cirebon - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, sejauh ini arus lalu lintas transportasi belum mendapatkan gangguan akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau.

Budi menuturkan, untuk aktivitas pelayaran juga masih berjalan normal dan tidak terdampak.

"Saat ini  tidak terganggu tapi kalau terjadi suatu erupsi, yang akibatkan tsunami akan terganggu, kemarin ombaknya itu dua meter. Kapal tidak bisa sandar. Memang kita harus hati-hati dalam menyikapi," kata dia saat ditemui, di sela-sela kunjungan ke Rest Area 207, Tol Palikanci, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (29/12/2018).

Arus lalu lintas penerbangan, kata Budi, sejauh ini tidak terganggu akibat aktivitas gunung yang saat ini berada dalam status siaga tersebut.

"Penerbangan belum terganggu karena Krakatau bertiup anginnya ke Barat Daya. Jadi Soekarno-Hatta tidak masalah," ujar dia.

Meskipun demikian, Budi mengatakan pihak berharap agar tidak lagi terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau kemudian berdampak pada tsunami Selat Sunda pada Sabtu malam 22 Desember 2018.

"Saat ini harus saya kata kita berdoa jangan terjadi apa-apa lagi dengan Gunung Anak Krakatau, supaya tidak menambah penderitaan masyarakat," tutur dia.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

Pemulihan Listrik Capai 100 Persen Pasca Tsunami Selat Sunda

Personil PLN UID Jakarta Raya di lokasi tsunami Banten.
Personil PLN UID Jakarta Raya di lokasi tsunami Banten. Dok: PLN

Sebelumnya, lima hari pasca tsunami selat sunda yang menerjang Banten dan Lampung, perbaikan infrastruktur kelistrikan di daerah terdampak Tsunami Selat Sunda capai 100 persen.

Di Pandeglang, dari 248 gardu distribusi yang padam, PLN sudah berhasil memulihkan 243 gardu distribusi. Sisanya dinyalakan dengan genset dan yang lainnya tidak dinyalakan karena sudah tidak berpenghuni. Selain itu PLN juga berhasil memperbaiki penyulang lain seperti penyulang Carita, penyulang Wisata dan penyulang Labuan kota perbaikan telah mencapai 100 persen.

Dengan 310 personil gabungan yang dikerahkan dari PLN Banten, PLN Jakarta dan PLN Jabar, PLN juga berhasil menembus daerah-daerah yang sempat terisolir antara lain Panimbang Kalicaah dan Sumur .

Data tersebut didapatkan pada saat kunjungan PLT Komisaris Utama PLN Ilya Avianti di posko teknis di PLN Rayon banten utara untuk melihat perkembangan perbaikan infratruktur kelistrikan di Pandegelang.

Sementara itu, di Lampung, PLN telah berhasil memperbaiki seluruh infratruktur kelistrikan yang sempat rusak, secara sistem sudah siap 100 persen. Saat ini dilakukan penyalaan secara bertahap ke rumah-rumah pelanggan yang instalasinya dalam kondisi masih baik.

Kerja cepat ini dibantu oleh ULP Kalianda, ULP Sidomulyo , ULP Sutami serta UP3 Tanjung Karang. Seluruh tim disebar untuk pemulihan dan menyalakan 22 titik tiang distribusi.

“Secara tekhnis perbaikan sudah mencapai 100 persen dengan di antaranya dibantu genset milik PLN. Sistem sudah kami siapkan, pararel kami juga melakukan pemeriksaan terhadap instalasi rumah-rumah warga untuk kemudian kami nyalakan secara bertahap,” kata I Made Suprateka.

Made menambahkan, selain fokus memperbaiki kelistrikan di Pandeglang dan Lampung,PLN juga memberikan penerangan 22 posko pengungsian yang berada di Pandeglang.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya