Menko Darmin Prediksi Inflasi 2019 di Level 3,5 Persen

Besaran inflasi RI pada 2019 dipastikan lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu.

oleh Bawono Yadika diperbarui 02 Jan 2019, 13:30 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2019, 13:30 WIB
20161003-Pasar Tebet-Jakarta- Angga Yuniar
Pedagang merapikan barang dagangannya di Tebet, Jakarta, Senin (3/10). Secara umum, bahan makanan deflasi tapi ada kenaikan cabai merah sehingga peranannya mengalami inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku optimistis target inflasi dipatok lebih rendah pada tahun ini. Besaran inflasi RI dipastikan lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu.

"Kami juga masih bisa kendalikan inflasi secara bertahap dan jelas. Dan beberapa tahun terakhir inflasi kita tidak mengkhawatirkan lagi. Jadi saya yakin inflasi kita dibawah tahun lalu. Itu menunjukan kita makin berhasil kendalikan inflasi. Sudah mulai saatnya kita geser target inflasi kita ke arah yang lebih rendah," ucapnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (02/01/2018).

Darmin memprediksi, besaran inflasi untuk 2019 akan berada di kisaran 3,5 persen. Menurutnya, Indonesia telah memiliki modal yang cukup untuk mencatatkan kinerja yang baik pada tahun ini.

"Enggak ada yang direvisi. Kita masih tetap inflasi 3,5 plus minus satu. Kita punya modal untuk optimistis bahwa di tahun 2019 ini kita akan bisa mencapai kinerja yang lebih baik lagi," ujarnya.

Di sisi lain, Darmin menjelaskan, Indonesia juga telah mencatatkan perbaikan dari segi pertumbuhan ekonomi maupun indikator yang menunjukkan tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh (gini ratio).

"Jadi selain itu kita juga berhasil menunjukan perbaikan untuk yang sifatnya lebih luas dari sekedar pertumbuhan ekonomi, apakah itu turunkan tingkat kemiskinan, perbaiki gini rasio, serta tingkat pengangguran. Itu semua bagian penting dari pertumbuhan ekonomi dengan kualitas yang lebih baik lagi," tandasnya.

BPS: Inflasi Sepanjang 2018 Tercatat 3,13 Persen

Inflasi
Pembeli membeli sayuran di pasar, Jakarta, Jumat (6/10). Dari data BPS inflasi pada September 2017 sebesar 0,13 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan signifikan karena sebelumnya di Agustus 2017 deflasi 0,07 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Desember 2018 sebesar 0,62 persen. Dengan demikian, inflasi tahunan (year on year) selama 2018 mencapai 3,13 persen.

"Pada Desember inflasi tercatat 0,62 persen. Dengan inflasi ini berarti inflasi tahun kalender sebesar 3,13 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Rabu (2/1/2019).

Suhariyanto mengatakan, inflasi tahunan sebesar 3,13 persen berada di bawah target pemerintah sebesar 3,5 persen plus minus 1. Dia pun berharap hal yang sama dapat terjadi di 2019. 

"Dengan target 3,5 persen berarti inflasi 2018 berada di bawah target. Kita harap 2019 harga pangan dan bahan makanan sudah stabil sehingga inflasinya berada pada target," jelasnya.

Suhariyanto melanjutkan, dari 82 kota IHK yang dilakukan pemantauan pada Desember 2018, sebanyak 80 kota mengalami inflasi. Sedangkan 2 kota lainnya mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 2,09 persen, sedangkan terendah yaitu Banda Aceh sebesar 0,02 persen. Sementara untuk deflasi tertinggi dialami Sorong sebesar -0,15 persen dan deflasi terendah di Kendari sebesar -0,09 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya