CEO Garuda: Kami Tidak Bangkrut

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyebut banyak badan usaha milik negara (BUMN) yang di ambang kebangkrutan, salah satunya Garuda Indonesia.

oleh Merdeka.com diperbarui 15 Jan 2019, 16:45 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2019, 16:45 WIB
Ilustrasi Pesawat Terbang
Pesawat Terbang Garuda Indonesia (Liputan6.com/Fahrizal Lubis)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyebut banyak badan usaha milik negara (BUMN) tengah di ambang kebangkrutan. Salah satu yang disebut adalah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra (Ari Askhara) mengatakan, kondisi Garuda saat ini memang penuh tantangan, tetapi bukan berarti akan bangkrut.

"Saya komentar untuk Garuda saja ya, bukan BUMN. Sebagai CEO Garuda, jadi kalau bangkrut mungkin saya sudah tidak di sini," kata Ari di Kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (15/1/2019).

Dia menegaskan kata yang tepat untuk kondisi saat ini adalah penuh tantangan, bukan kebangkrutan. "Jadi mungkin kami bilang ini challenging (menantang), yes," ujarnya.

Dia juga menegaskan Garuda Indonesia merupakan perusahaan listed company, sehingga semua laporan keuangan dibuka kepada publik dan tidak ada yang ditutup-tutupi.

"Garuda itu perusahaan terbuka, keterbukaan itu harus dibuka kerugiannya. Garuda adalah sebagai listed company bahwa bisa dibuka setiap 3 bulan, kita cantumkan kerugian berapa," ujarnya.

Ari mengungkapkan sejak 2017 Garuda Indonesia memang menderita kerugian. Namun seiring berjalannya waktu, angka kerugian tersebut mengalami penurunan.

"Dari tahun 2017 kita rugi USD 237 juta itu sekitar Rp 3,6 triliun. Per September 2018 itu rugi USD 142 juta itu sekitar Rp 2 triliun. Listed company itu Garuda satu-satunya maskapai yang terbuka itu tidak ada yang ditutup-tutupi," ujarnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Coba Buktikan

Menteri BUMN Rini Soemarno
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta Prabowo memberikan bukti bahwa banyak BUMN akan bangkrut. Rini juga meminta mantan Danjen Kopassus itu tidak sekadar berasumsi.

"Buktinya mana? Orang ngomong bisa saja. Gampang bicara. Sekarang lihat bukti-buktinya apa," kata Menteri Rini di Istana Negara, Jakarta.

Menteri Rini memastikan, pemerintah terus bekerja keras untuk menjaga kelangsungan BUMN di Tanah Air. Apalagi, kata dia, BUMN mempekerjakan banyak karyawan yang harus diperhatikan kesejahteraan hidupnya.

"Jangan lupa BUMN itu  punya kita semua. Kita harus menjaga keberlangsungan BUMN tersebut. Jadi kalau bicara mari lah bicara dengan benar, dengan data yang kuat," tegas Menteri Rini.

Saat bertemu relawan di Roemah Djoeang, Jalan Wijaya, Jakarta Selatan, Minggu, 13 Januari 2019, Prabowo menyebut banyak BUMN yang akan bangkrut. Dia mengklaim, lesunya BUMN dikarenakan para elite yang doyan makan duit negara.

"Kita lihat BUMN kebanggaan kita, satu-satu hancur, bangkrut, tanya saja Garuda pilot-pilotnya, tanya Pertamina, PLN, tanya pabrik milik negara, elite itu tak perlu kau kagumi. Aku tahu satu-satu, lagaknya saja itu," ucap Prabowo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya