Anggaran Kementerian ESDM Paling Besar untuk Bangun Infrastruktur Rakyat

Pagu anggaran Kementerian ESDM ditetapkan sebesar Rp 4,99 triliun pada 2019.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 16 Jan 2019, 13:59 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2019, 13:59 WIB
20150812-Pasukan Elite PLN-Jakarta
Ilustrasi sutet listrik.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) mengalokasikan ‎50,5 persen anggaran, untuk membiayai pembangunan infrastruktur yang dirasakan langsung oleh rakyat. 

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ego Syahrial mengatakan, pagu anggaran Kementerian ESDM ditetapkan sebesar Rp 4,99 triliun pada 2019. Angka tersebut lebih rendah Rp 1,58 triliun dibanding anggaran 2018.

"Pagu Rp 4,99 triliun turun dibanding 2018," kata Ego, saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Jakarta, Rabu (16/1/2019).

Ego menuturkan, meski anggaran untuk Kementerian ESDM turun tetapi anggaran terbesar dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur yang dapat dirasakan langsung oleh rakyat. Jumlah anggaran tersebut 50,5 persen, belanja aparatur 28,7 persen, dan belanja publik non fisik 20,8 persen.

"Meski anggaran turun kami mengalokasikan 50,5 persen untuk infrastruktur rakyat‎‎," tutur Ego.

 

Infrastruktur yang Dibangun pada 2019

20160330- Progres Pembangun PLTP Unit 5 & 6 di Tompaso-Sulut-Faizal fanani
Suasana pembangunan PLTP Unit 5 & 6 di Tompaso, Sulut, Rabu (30/3/2016). PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) terus mengembangkan energi baru terbarukan yang berfokus pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Adapun infrastruktur yang dibangun pada 2019 di antaranya, jaringan gas bumi untuk rumah tangga 78.216 sambungan rumah tangga senilai Rp 852 miliar, pembagian alat pengubah konsumsi bahan bakar nelayan dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) pada kapal nelayan sebanyak 14.305 paket senilai Rp 119,4 miliar.

‎Penyediaan bor air tanah dangkal untuk tanggap darurat 20 titik senilai Rp 2,9 miliar, pemboran air bersih di daerah sulit air 750 titik senilai Rp 430 miliar.

Pembagian Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) sebanyak 96.481 unit senilai Rp 315 miliar.

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpusat di wilayah terdepan, terluar dan terpencil (3T) sebanyak Rp 10 triliun senilai Rp 118,7 miliar.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya