Aset Adalah Sumber Ekonomi atau Kekayaan, Jangan Tertukar dengan Modal

Biar kamu nggak keliru perbedaan antara aset dan modal yang sering dikira sama.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jan 2019, 19:01 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2019, 19:01 WIB
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi 2
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

Liputan6.com, Jakarta Sering mendengar kata aset tapi tidak tahu artinya? Sebagian orang keliru mengartikan aset sebagai modal. Padahal, dua kata tersebut memiliki arti yang berbeda. Pasalnya, aset bisa menjadi modal, sedangkan modal nggak bisa jadi aset.

Dalam ilmu akuntansi, aset sama dengan hutang ditambah modal. Dari persamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa aset adalah semua sumber ekonomi atau kekayaan yang dimiliki oleh suatu entitas, baik itu perorangan atau negara, yang bisa diukur secara jelas menggunakan satuan mata uang serta diharapkan dapat memberikan manfaat usaha di masa depan.

Sumber ekonomi atau kekayaan tersebut adalah semua sumber daya yang dimiliki, baik itu dalam bentuk benda ataupun hak kuasa yang diperoleh di masa lalu dan dimaksudkan agar memberikan manfaat di kemudian hari. Sebagai tambahan informasi, aset dapat disebut juga dengan aktiva.

Ada beberapa cara yang umum dilakukan untuk mendapatkan aset atau aktiva, misalnya dengan cara membeli, membangun sendiri, atau dengan pertukaran aset.

Nah, agar memahami lebih dalam terkait aset, Liputan6.com, Kamis (17/1/2019) menyajikan beberapa pengertian aset yang dipaparkan oleh para ahli, yang dirangkum dari berbagai sumber.

Pengertian Aset Menurut Para Ahli

1. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

Menurut IAI, pengertian aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari kejadian yang terjadi pada masa lalu dan mendatangkan manfaat ekonomis di masa depan bagi perusahaan.

2. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

Menurut PSAK No. 16 revisi tahun 2011, pengertian aset adalah semua kekayaan yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan, baik berwujud maupun tidak berwujud yang berharga atau bernilai yang akan mendatangkan manfaat bagi seseorang atau perusahaan tersebut.

3. International Accounting Standards Committe (IASC)

Menurut IASC, pengertian aset adalah suatu sumber daya yang dikendalikan oleh perusahaan sebagai hasil kejadian masa lalu dimana diharapkan perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan.

4. International Financial Reporting Standards (IFRS)

Menurut IFRS definisi aset adalah suatu sumber yang dikendalikan oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu (misalnya menciptakan sendiri atau membeli) dan dari manfaat ekonomis masa depan (arus kas masuk dan aset lain) yang diharapkan.

5. Financial Accounting Standards Board (FASB)

Menurut FASB, pengertian aset dalam kerangka konseptualnya (SFAC No. 6, prg. 25) adalah sebagai manfaat ekonomik masa depan yang cukup pasti yang diperoleh atau dikuasai atau dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu.

Nah, itulah pengertian aset berdasarkan pendapat ahli. Selanjutnya, aset juga digolongkan dalam beberapa kategori mengingat tidak semua aset memiliki manfaat yang sama. Berikut rangkuman jenis-jenis aset, agar tidak tertukar.

Jenis-Jenis Aset

1. Aset Lancar (Current Asset)

Pengertian aset lancar adalah aset yang diharapkan dapat terealisasi dan memberikan manfaat dalam jangka pendek, yaitu sekitar satu tahun. Aset lancar ini berupa investasi jangka pendek, uang tunai, piutang dagang, wesel tagih, inventories (persediaan), pendapatan yg masih akan diterima, beban dibayar di muka.

2. Aset Tetap (Fixed Asset)

Pengertian aset tetap adalah aset yang memiliki wujud dan siap untuk digunakan/difungsikan dalam operasional perusahaan.

Aset tetap tidak dimaksudkan untuk dijual, dan memiliki manfaat yang lebih dari satu tahun. Beberapa aset tetap meliputi bangunan, tanah, peralatan kantor, mesin, kendaraan, investasi jangka panjang.

3. Aset Tak Berwujud (Intangible Asset)

Jenis lain dari aset adalah aset tak berwujud. Aset tidak berwujud adalah aset tetap yang tidak memiliki wujud dan memiliki manfaat dengan memberikan hak ekonomi dan hukum kepada pemiliknya.

Beberapa aset tidak berwujud ini diantaranya hak paten, hak guna bangunan, hak sewa atau hak kontrak, hak cipta, franchise, merk dagang, waralaba, goodwill.

4. Aset Lain

Aset lain ini adalah gambaran berbagai pos yang tidak dapat secara layak digolongkan ke dalam aset lancar, aset tetap, dan aset tidak berwujud.

Penggunaan Aset

Ketika membaca neraca, manajemen perusahaan harus mencermati nilai aset dengan rinci karena hal ini menjadi dasar dalam mengukur prestasi keuangan perusahaan.

Ukuran prestasi keuangan ini nantinya akan menjadi dasar keputusan manajemen apakah akan mempertahankan atau meningkatkan aset.

1. Efisiensi Pemakaian Aset

Rasio penjualan atau total aset adalah salah satu ukuran dalam menilai aset. Asumsinya, penggunaan aset dianggap efisien jika perusahaan dapat mewujudkan penjualan yang semakin besar.

Angka penjualan tersebut dilihat dari laporan laba-rugi perusahaan, sedangkan angka total aset dilihat dari neraca. Ini dapat dilihat dari rasio tahun terakhir dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya.

2. Optimalisasi Keuntungan

Angka laba harta atau laba investasi juga bisa menjadi ukuran dalam menilai keuntungan atau profitabilitas. Angka ini berasal dari perbandingan angka keuntungan (dari laporan laba-rugi) dan total harta atau total aset, dimana nilainya sama dengan total investasi.

Dengan asumsi manajemen merupakan pihak yang bertanggungjawab atas pemanfaatan dan pemeliharaan seluruh harta yang dipakai perusahaan, maka manajemen bertanggungjawab dalam upaya peningkatan keuntungan yang dihasilkan dari total harta.

Kata Bill Gates, tanah adalah aset penting.Orang-orang Indonesia sering berinvestasi dengan membeli rumah dan tanah, keputusan itu ternyata sejalan dengan pemikiran orang terkaya nomor dua di dunia, Bill Gates.

Dia secara tak langsung setuju dengan langkah tersebut. Menurut Bill Gates, tanah adalah aset paling penting di dunia. Dia menambahkan, tanah akan selalu menjadi kepentingan yang besar, terutama karena populasi global hampir 10 miliar jiwa.

Dilansir dari merdeka.com, Kamis (17/1/2019) hal ini disampaikan Bill Gates ketika menulis review salah satu buku favoritnya tahun 2018 lalu, yaitu 21 Lessons for the 21st Century (21 Pelajaran untuk Abad ke-21) karangan Yuval Noah Harari. Gates menampik argumen sang penulis yang menyebut bahwa data adalah aset terpenting.

 

Reporter: Anugerah Ayu Sendari

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya