Konsumsi Listrik pada Hari Pencoblosan Pemilu Diperkirakan Turun 30 Persen

Konsumsi listrik Jakarta diperkirakan akan mengalami kenaikan saat berlangsungnya pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) pada bulan April 2019.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 21 Jan 2019, 09:46 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2019, 09:46 WIB
Kabel Semrawut Menjuntai di JPO Jalan Dewi Sartika
Instalasi kabel semrawut menjuntai di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, Sabtu (19/1). Selain mengganggu keindahan kota, kondisi tersebut juga berbahaya karena dapat memicu hubungan pendek arus listrik. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Konsumsi listrik Jakarta diperkirakan akan mengalami kenaikan saat berlangsungnya pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) yang berlangsung pada April 2019. Sedangkan di sisi pasokan, PLN memastikan tidak ada kekurangan.

General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) Ikhsan Asaad mengatakan, PLN Disjaya memperkirakan beban puncak saat berlangsung Pemilu pada tiga bulan ke depan mencapai 4.921,82 Mega Watt (MW), naik ‎1 persen dari beban puncak April 2018.

"Rata-rata kenaikan beban puncak listrik pada bulan April 2019 sebesar 1 persen dibanding beban puncak April 2018," kata Ikhasan, di Jakarta, Senin (21‎/1/2018).

Menurut Ikhsan, ‎saat satu hari pelaksanaan Pemilu, konsumsi listrik justru malah mengalami penurunan, sekitar 30 persen dari rata-rata konsumsi normal. Hal ini disebabkan berkurangnya aktivitas industri dan bisnis karena libur pemilu.

"konsumsi listriknya saat nyoblos kan libur, turun sekitar 30 persen," tuturnya.

Ikhsan mengungkapkan, daya mampu pasokan listrik sistem Jawa Bali yang membawahi Jakarta mencapai 32 ribu MW, saat beban puncak sebesar 26 ribu MW. Sehingga pasokan listrik cukup untuk memenuhi kebutuhan saat pemilu.

"Beban puncaknya Jawa Bali 26 ribu MW. Jakarta beban puncaknya di bawah 5 ribu, kita punya cadangan sekitar 6 ribu MW‎," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

PLN Pastikan Pasokan Listrik Handal saat Kampanye dan Pemilu

Kabel Semrawut Menjuntai di JPO Jalan Dewi Sartika
Kendaraan melintas di bawah Instalasi kabel menjuntai di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, Sabtu (19/1). Selain mengganggu keindahan kota, kondisi tersebut juga berbahaya karena dapat memicu hubungan pendek arus listrik. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, PT PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya menjamin kehandalan pasokan listrik saat kampanye dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.‎ Saat ini kondisi kelistrikan Jakarta memiliki cadangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan.

General Manager PLN Disjaya Ikhsan Asaad mengatakan, perkiraan beban puncak pada April 2019 yaitu saat berlangsungnya pemilu mencapai 4.921,82 Mega Watt (MW), sementara daya mampu pasokan listrik sistem Jawa Bali yang membawahi Jakarta mencapai 32 ribu MW. 

"Pasokan listrik cukup untuk mengatisipasi beban pada saat Pemilu Serentak berlangsung," kata Ikhsan, di Jakarta, Rabu (16/1/2018).

Ikhsan melanjutkan, dari sisi sistem kelistrikan J‎akarta terdapat delapan subsistem, sehingga jika terjadi gangguan dari salah satu jaringan makan akan dipasok dari jaringan lain.

Menurut Iksan, PLN telah mengidentifikasi kehandalan pasokan listrik di lokasi penting terkait Pemilu, seperti Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, gedung Bawaslu, Mahkamah Kontitusi, Kantor KPU DKI Jakarta, Kantor KPU KotaKabupaten di DKI, kantor DDN, Balaikota Pemprov DKI, Kantor Walikota, Kantor DPP Parpol Peserta Pemilu, Posko Pemenangan Paslon, dan Kediaman Capres Cawapres.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya