Brexit Tak Halangi Miliarder AS Beli Rumah Termahal di London

Meskipun Brexit, miliarder asal AS ini tetap membeli rumah termahal yang pernah dijual di London, Inggris.

oleh Ayu Lestari Wahyu Puranidhi diperbarui 25 Jan 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2019, 08:00 WIB
Ken Griffin
Meskipun Brexit, miliarder Amerika, Ken Griffin tetap membeli rumah termahal yang pernah dijual di London.

Liputan6.com, Jakarta - Meskipun Brexit, hal ini tidak menghalangi miliarder Amerika Serikat (AS), Ken Griffin untuk membeli rumah termahal yang pernah dijual di London.

Dilansir pada laman Forbes, pendiri 'Hedge Fund Citadel' ini membayar USD 122 juta atau setara Rp 1,7 triliun (Kurs USD 1 = Rp 14.182) untuk tiga rumah di Carlton Gardens yang berdekatan dengan Istana Buckingham. Angka ini menjadi jumlah terbesar yang dibayarkan secara publik untuk sebuah properti di London saat ini.

Meskipun angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan pembelian sebelumnya atau satu dekade lalu, Lakshmi Mittal membeli rumahnya di Kensington Palace Gardens seharga USD 150 juta atau setara Rp 2,1 triliun. Pembelian ini telah dikonfirmasi oleh pihak Citadel, Julie Andreff Jensen.

Mengapa rumah tersebut bisa sangat mahal? Hal ini karena penghuni yang berada Georgian 3 Calton Terrace merupakan orang-orang terkenal seperti Charles de Gaulle, pemimpin kelompok pejuang Prancis Merdeka dalam Perang Dunia II.

Tidak hanya itu saja, tiga perdana menteri Inggris seperti Earl Grey, Viscount Palmerston dan William Gladstone juga memiliki properti didaerah tersebut.

Rumah ini awalnya dirancang John Nash, tapi kemudian direnovasi ulang oleh Buckingham Palace, dan baru-baru ini diperbarui oleh pengembang Mike Spink.

 

Selanjutnya

Ilustrasi Properti London
Ilustrasi ruang dalam properti Ken Griffin

Selain memiliki dua ruang bawah tanah yang cukup besar, rumah ini juga memiliki kolam renang dalam ruangan.

Ken Griffit membeli rumah ini sebagai dorongan simbolis ke pasar real estate London, karena pasar properti London utama telah menderita beberapa tahun terakhir imbas terjadinya Brexit. Pada akhir September 2018, harga properti di London telah turun 18,4 persen sejak 2014, ujar Savilis, sebuah agen real estat di London.

Hal tersebut dibenarkan oleh Coutts, bank swasta Inggris, mengatakan volume transaksi real estat turun 5,5 persen pada kuartal ketiga tahun lalu. Hal ini terjadi diakibatkan oleh Brexit.

Pembelian yang dilakukan Griffit ini akan mengembalikan kepercayaan investor real estat utama di pasar meskipun pada saat seperti ini.

Meskipun harga yang dibayarkan Griffit menjadi harga tertinggi, tapi ternyata harga tersebut telah dipotong sekitar USD 39 juta dari pembelian USD 122 juta.

Pemotongan harga ini diharapkan dapat membuat pasar real estate London akan lebih diminati oleh Amerika di masa yang akan datang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya