Liputan6.com, New York City - Media digital Buzzfeed yang terkenal akan kuis dan konten viral mengumumkan rencana PHK 15 persen karyawannya atau sekitar 250 karyawan.
Dikutip dari Bloomberg, Selasa (29/1/2019), kabar itu diumumkan oleh pendiri Buzzfeed Jonah Peretti. Dalam emailnya, ia menyebut ini diambil atas dasar mengurangi pengeluaran.
Advertisement
Baca Juga
"Restrukturisasi yang kami jalankan akan mengurangi biaya dan meningkatkan model operasi kita sehingga kita dapat berkembang dan mengkontrol takdir kita sendiri, tanpa perlu mencari pendanaan lagi," tulis Peretti.
Ia percaya, lewat PHK ini, maka Buzzfeed akan menjadi "pemenang sejati" di pasaran sebagaimana ekonomi media digital terus bertumbuh. Namun, Peretti mengakui ini bukanlah keputusan yang mudah.
"Meski saya percaya diri ini adalah keputusan bisnis yang benar, ini terasa menyakitkan dan mengecewakan," jelasnya.
Buzzfeed tidak sendirian, Verizon Communications Inc. juga baru mengumumkan akan PHK 7 persen operasi media digital mereka, di antaranya termasuk Huffington Post, Yahoo, dan AOL.
Buzzfeed awalnya meraih popularitas berkat konten-konten viral mereka, seperti memainkan meme atau membuat tes kepribadian. Pihak redaksi pun mulai masuk ke ranah berita lewat Buzzfeed News pada 2017.
Tepat sebelum pengumuman PHK, Buzzfeed News menjadi polemik karena melaporkan berita palsu terkait penyelidikan Jaksa Agung Robert Mueller pada kampanye Presiden Donald Trump.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Target Meleset
Menurut Financial Times, target revenue Buzzfeed meleset pada tahun lalu. Hal yang sama ternyata terjadi pada Vice.
Walt Disney yang berinvestasi di Vice pada 2015 sebanyak USD 450 juta dengan jumlah 10 persen saham telah menurunkan nilai investasinya menjadi USD 157 juta.
Buzzfeed berdiri pada 2006 di kota New York. Pendiri Buzzfeed berjanji akan terus membagikan informasi mengenai PHK dalam beberapa hari ke depan.
Advertisement