Garuda Indonesia Targetkan Tingkat Ketepatan Waktu Terbang 92 Persen

PT Garuda Indonesia Tbk akan meningkatkan kedisiplinan awak kabin untuk mencapai target tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jan 2019, 21:42 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2019, 21:42 WIB
Garuda Indonesia resmi mengoperasikan penerbangan langsung Denpasar- Mumbai PP.
Garuda Indonesia resmi mengoperasikan penerbangan langsung Denpasar- Mumbai PP.

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk menargetkan tingkat ketepatan waktu atau ontime performance (OTP) sebesar 92 persen pada 2019. Perseroan akan meningkatkan kedisiplinan awak kabin untuk mencapai target tersebut

"OTP tahun ini target 92 persen naik tipis dari tahun lalu 90 persen. Ini memang mengalami sedikit perubahan, memang kita inginnya selalu meningkat, tahun lalu (2017) kita berada di 89,8 persen sedikit di bawah target," ucap Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (26/1/2019).

Ari memastikan, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan ketepatan jadwal keberangkatan maskapainya. Di antaranya dengan meningkatkan disiplin para awak kabin.

"Kita tetap berupaya meningkatkan itu. Upayanya banyak, salah satunya kita meningkatkan disiplin kepada air crew. Pada waktu door close, tidak lagi menunggu apapun, siapapun kita langsung tutup dan langsung push back dan bisa langsung memberitahu kepada ATC untuk terbang," ucap dia.

Selain itu, Garuda Indonesia juga akan mengurangi frekuensi penerbangan pada periode low season, untuk memaksimalkan kapasitas pesawat.

"Sehingga bisa dirasakan mengantre tidak lagi nunggu sampai 45 menit, paling lama 10 sampai 20 menit," ucap dia.

 

Reporter: Kirom

Sumber: Merdeka.com

 

Terus Berinovasi

Garuda Indonesia
Garuda Indonesia terpilih sebagai maskapai penerbangan paling tepat waktu di Asia. (dok.Instagram @garuda.indonesia/https://www.instagram.com/p/Bn_MyZIjRhz/Henry

Sebelumnya, manajemen PT Garuda Indonesia Tbk mengakui ada penurunan jumlah penumpang pada 2018. Oleh karena itu, perseroan akan lebih fokus meningkatkan pelayanan pada 2019 untuk meningkatkan jumlah penumpang.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Ari Askhara mengakui, ada penurunan jumlah penumpang pada 2018 juga dirasakan hampir seluruh maskapai. Untungnya, menurut dia, penumpang Garuda Indonesia beralih ke Citilink.

“Memang traffic saat ini (2018) tidak terlalu banyak dibandingkan Januari 2017 hanya ada sedikit penurunan karena memang kita ada penyesuaian harga,” kata dia Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu 26 Januari 2019.

Ari menambahkan, PT Garuda Indonesia Tbk akan terus berinovasi pelayanan untuk meningkatkan jumlah penumpang. “Harapan kami traffic tidak bisa terlalu prediksi karena memang kondisi tahun ini agak berbeda, sedikit melambat tapi yang pasti kita terus berinovasi memberikan pengalaman-pengalaman baru,” ujar dia.

Pengalaman penerbangan maskapai pelat merah yang baru ini, seperti hadirnya fasilitas sleeping comfort dan economic vomfort, VR, serta menu-menu makanan yang lebih disukai pengguna jasa Garuda Indonesia.

"Makanan-makanan eksotik tradisional ada Sari Mande, Hokben, Pizza HUT, KFC dan kita ingin ini semua menjadi brand seperti di Mal. Karena Garuda bukan hanya transportasi dari satu poin ke poin lagi, tapi bagaimana kita menjual excitment (pengalaman baru)," kata dia.

Di usia ke-70 tahun Garuda Indonesia ingin menjadi lebih baik lagi dalam melayani pelanggannya. "70 tahun ini kita ingin menyampaikan kepada pelanggan bahwa banyak sekali yang sudah kita buat bagi pelanggan dan calon penumpang," tutur dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya