Liputan6.com, Jakarta - Krisis ekonomi di Venezuela membuat warga perlu memutar otak demi mendapat ekstra uang. Bagaikan Fantine di cerita Prancis Les Miserables, wanita di Venezuela sampai menjual rambutnya.
Dilansir dari BBC, harga rambut yang dipotong langsung dari pemilikinya dibanderol hingga 45 pound sterling atau Rp 825 ribu (1 pound sterling = Rp 18.355).
Pembeli adalah pria paruh baya bernama Luis Fernando. Ia berharap, uang yang para perempuan dapat lewat menjual rambut dapat meningkatkan hajat hidup mereka.
Advertisement
Artikel krisis Venezuela: kaum hawa rela jual rambut demi duit menyedot perhatian pembaca di kanal bisnis Liputan6.com. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di kanal bisnis? Berikut tiga artikel terpopuler di kanal bisnis yang dirangkum pada Sabtu (2/2/2019):
1.Krisis Venezuela:Kaum Hawa Rela Jual Rambut demi Duit
Krisis ekonomi di Venezuela membuat warga perlu memutar otak demi mendapat ekstra uang. Bagaikan Fantine di cerita Prancis Les Miserables, wanita di Venezuela sampai menjual rambutnya.
Dilansir dari BBC, harga rambut yang dipotong langsung dari pemilikinya dibanderol hingga 45 pound sterling atau Rp 825 ribu (1 pound sterling = Rp 18.355).
Pembeli adalah pria paruh baya bernama Luis Fernando. Ia berharap, uang yang para perempuan dapat lewat menjual rambut dapat meningkatkan hajat hidup mereka.
Berita selengkapnya baca di sini
2. 10 Ide Bisnis Sampingan yang Cocok untuk Karyawan
Menjadi karyawan swasta dan pegawai negeri sipil (PNS) bisa menjadi kebanggaan tersendiri karena Anda akan memiliki penghasilan tetap setiap bulan hingga mendapatkan keuntungan lainnya berupa jaminan kesehatan hingga uang pesangon.
Sayangnya, penghasilan bulanan yang nominalnya tetap sama setiap bulan terkadang tidaklah mencukupi untuk menambah aset dan kekayaan.
Jika ingin menambah penghasilan, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membuka usaha sampingan. Akan tetapi, dengan status sebagai karyawan pastinya ruang gerak akan terbatasi karena Anda setiap hari Senin hingga Jumat harus bekerja di kantor selama delapan jam.
Berita selengkapnya baca di sini
3. Kemenhub Evaluasi Penerapan Bagasi Berbayar Lion Air dan Wing Air
Menindaklanjuti aspirasi masyarakat terkait penerapan bagasi berbayar, berdasarkan hasil evaluasi penerapan bagasi berbayar oleh PT Lion Mentari Airlines dan PT Wings Abadi Airlines pada tanggal 31 Januari 2010, telah ditemukan beberapa hal yang harus ditindaklanjuti. Hal tersebut guna meningkatkan pelayanan terkait bagasi berbayar kepada pengguna jasa layanan angkutan Udara.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Polana B. Pramesti, menuturkan bahwa Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah melakukan langkah-langkah terkait penerapan bagasi berbayar. Salah satunya dengan melakukan evaluasi penerapan tersebut.
"Kami telah melakukan evaluasi, terhadap penerapan bagasi berbayar yang telah dilakukan oleh PT Lion Mentari Airlines dan PT Wings Abadi Airlines, langkah tersebut kami lakukan setelah mendapatkan masukan dari Komisi V atau Komisi Infrastruktur dan Perhubungan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Rapat Kerja hari Selasa, 29 Januari 2019 yang lalu," tutur Polana di kantornya, Jumat 1 Februari 2019.
Berita selengkapnya baca di sini
Saksikan video pilihan di bawah ini: