Pertamina Telah Salurkan 25.657 KL BBM Satu Harga di Maluku dan Papua

Untuk wilayah yang sulit dijangkau, Pertamina menyiapkan pesawat khusus jenis ATR berkapasitas 4.000 liter untuk pengangkut BBM Satu Harga.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Feb 2019, 10:41 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2019, 10:41 WIB
Menteri ESDM Ignasius Jonan meresmikan 2 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga, di Pulau Nias Sumatera Utara. (Wicak/Liputan6.com)
Menteri ESDM Ignasius Jonan meresmikan 2 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga, di Pulau Nias Sumatera Utara. (Wicak/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menjamin pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh Lembaga Penyalur BBM Satu Harga yang tersebar di 125 wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T). Perusahaan pun telah menyalurkan BBM Satu Harga sebanyak 25.657 Kilo Liter (KL) di wilayah Maluku dan Papua.

Unit Manager Communication, Relation, and CSR Pertamina MOR VIII, Brasto Galih Nugroho, mengatakan bahwa dari 25.657 KL BBM Satu Harga tersebut berupa Premium 18.014 KL dan Solar 7.643 KL.

BBM disalurkan melalui seluruh Lembaga Penyalur BBM Satu Harga yang telah berhasil didirikan Pertamina pada periode 2017 sampai 2019 di wilayah Pertamina MOR VIII Maluku hingga Papua.

"Pertamina mendapat tugas membuka aksesibiltas dan ketersediaan serta menyediakan energi yang berkelanjutan,” kata Brasto, di Jakarta, Sabtu (2/2/2019).

Pertamina terus berkomitmen menyalurkan BBM ke wilayah 3T, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote, melalui berbagai moda transportasi darat, sungai maupun laut. Bahkan khusus wilayah yang sulit dijangkau, Pertamina menyiapkan pesawat khusus pengangkut BBM jenis ATR berkapasitas 4.000 liter.

BBM Satu Harga merupakan komitmen Pertamina untuk menyediakan energi yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia, terutama di daerah 3T. Sesuai amanat UU, terutama UU Migas No 22 Tahun 2001 dan UU Energi No 30 Tahun 2007," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Mendorong Efisiensi

Pertamax Cs Turun Harga
Petugas mengisi BBM pada sebuah motor di salah satu SPBU, Jakarta, Sabtu (5/1/2019). PT Pertamina (Persero) menurunkan harga BBM non subsidi masing-masing Dexlite Rp 200 per liter, dan Dex Rp 100 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Program BBM Satu Harga, akan terus dilanjutkan pada wilayah-wilayah 3T, sehingga pada akhirnya semua wilayah 3T mendapat akses dan kemudahan energi yang terjangkau.

Pada 2019, secara nasional Pertamina menargetkan akan mendirikan Lembaga Penyalur di 29 wilayah 3T yang selama ini sulit dijangkau karena infrastruktur yang terbatas. Khusus di wilayah Maluku Papua dibangun 4 titik BBM Satu Harga, melengkapi 36 titik yang telah beroperasi.

BBM Satu Harga telah mendorong efisiensi biaya transportasi, harga barang-barang terutama kebutuhan pokok juga menurun sehingga pertumbuhan ekonomi di wilayah semakin pesat, serta mendorong aktivitas perekonomian di daerah 3T, karena masyarakat semakin mudah mendapatkan akses BBM.

Hal ini disebabkan karena harga BBM yang menjadi lebih terjangkau, sebelumnya berkisar Rp 10 ribu hingga Rp 50 ribu per liter kini jauh menurun menjadi Rp 6.450 untuk Premium dan Rp 5.150 Solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum ( SPBU)atau lembaga penyalur BBM resmi Pertamina.

“Kehadiran BBM Satu Harga menjadi energi yang menggulirkan pertumbuhan ekonomi di wilayah 3T. Sesuai dengan tagline BUMN Hadir Untuk Negeri, Pertamina akan terus mendistribusikan energi ke seluruh pelosok negeri, tanpa henti,” tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya