Liputan6.com, Jakarta Jelang seleksi komisaris dan direksi Bank NTT, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diminta bekerja profesional sesuai aturan.
"Saya berharap OJK RI lebih profesional melakukan seleksi. Tidak boleh diintervensi, harus obyektif, sehingga dapat menghasilkan orang yang berkompeten dan mempunyai kemampuan memimpin Bank NTT ke arah yang lebih baik," ujar Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Raymundus Fernandez kepada Liputan6.com, Senin (4/2/2019).
Advertisement
Baca Juga
Ia mengatakan, Bank NTT adalah bank daerah yang diharapkan dapat memberikan keuntungan yang akan diberikan kembali kepada daerah sebagai pemegang saham untuk di kelola dalam program pembangunan di daerah masing-masing.
"Laba bank merupakan salah satu tujuan dan harapan dari semua pemegang saham di Bank NTT," jelas dia.
Seiring proses seleksi yang sekarang sedang digodok, kata dia, OJK diharapkan bisa melihat dengan teliti dari semua calon. Ini terkait rekam jejak serta prestasi dalam pengamalan memimpin sebuah bank.
"Semoga lahir seorang pemimpin bank NTT yang berkompeten," tambah dia.
Sementara Bupati Sumba Timur, Gadion Mbiliyora yang juga salah satu pemegang saham di Bank NTT berharap OJK RI bisa memprosesnya secara obyektif calon-calon yang diajukan oleh KRN. "Kita semuanya berharap yang terbaik untuk NTT," katanya.
(Amar Ola Keda)
Di sisi lain, Mantan Dirut Bank NTT, Amos Corputi mengkhawatirkan informasi dari media masa tentang adanya dugaan rekayasa yang dilakukan sehingga muncul calon tunggal dari komisaris utama. "Kalau sampai OJK loloskan ini, mau jadi apakah Bank NTT ini," kata Amos.
Dia juga mengkritisi calon dari luar yang hanya berkelas kepala cabang. Sementara calon internal yang sudah belasan tahun menjabat kepala devisi dan puluhan tahun meniti kariernya di bank NTT.
"Ini juga harus diperhitungkan. Kita semua menginginkan agar Bank NTT bisa menjadi lebih baik dan dikelola oleh orang-orang yang profesional seperti apa yang diinginkan oleh Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat serta para pemegang saham dan masyarakat NTT," tandas dia.
Ia berharap OJK harus mengabaikan niat-niat terselubung yang direkayasa oleh orang perorang untuk kepentingan dirinya dan menghancurkan institusi bank yang sudah dibangun dengan susah payah sejak tahun 1962.