Liputan6.com, Jakarta - Sandiaga Uno tercatat makin kaya saat ia maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2. Berdasarkan laporan resmi KPK, kekayaannya meningkat dari sebelum maju sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Menurut data Liputan6.com, harta Sandiaga Uno sebelum menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta sebesar Rp 3,8 triliun dan USD 10,3 juta. Harta itu terdiri atas bangunan dan surat-surat berharga.
Baru sekitar 10 bulan menjabat di Balai Kota, Sandiaga Uno langsung maju sebagai cawapres. Pada laporan ke KPK per Agustus 2018, harta Sandiaga sudah bertambah menjadi Rp 5 triliun.
Advertisement
Baca Juga
Pada laporan ke KPK tersebut, surat berharga milik Sandi tercatat naik dari Rp 3,7 triliun menjadi Rp 4,7 triliun.
Harta Sandiaga juga sudah termasuk asetnya di luar negeri, seperti di New York dan Boston yang masing-masing senilai Rp 33,2 miliar dan Rp 15,6 miliar.
Lebih lanjut, dua bulan setelah melaporkan kekayaan ke KPK, Sandiaga ternyata menjual jutaan sahamnya di Saratoga. Ini dia lakukan berkali-kali pada Oktober hingga Desember 2018.
Pada awal Oktober, ia menjual 51,4 juta saham senilai Rp 194 miliar. Masih di bulan yang sama, ia kembali melepas 30,1 juta saham (Rp 113,71 miliar).
Akhir November hingga awal Desember lalu, Sandiaga kembali melepas 41,8 juta saham (Rp 157,8 miliar), dan pada pertengahan Desember 17,05 juta saham (Rp 64,38 miliar).
Total harta Sandiaga yang dikonversi dari saham menjadi uang Rp 529 miliar. Ini menjadikan Sandiaga Uno sebagai sosok terkaya di kontestasi pilpres 2019, termasuk melewati Prabowo yang memiliki harta Rp 1,9 triliun.
Jika Terpilih, Sandiaga Berjanji Tak Dongkrak Harga BBM Subsidi
Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02, Sandiaga Uno berjanji tidak akan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi apabila dirinya terpilih pada Pilpres 2019 mendatang. Dia menyebut, kepentingan rakyat kecil masih menjadi prioritas besar bagi pasangan Prabowo-Sandi.
"Kenaikan BBM (subsidi) pasti akan menambah dan membuat ekonomi mereka sulit. Jadi kebijakan kami seandainya kami diberikan amanah oleh Allah, dipilih oleh rakyat, kita akan pastikan bahwa masyarakat tidak akan terbebebani dengan harga BBM yang tinggi," kata Sandiaga saat ditemui di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta, Jumat, 1 Februari 2019.
Persoalan yang selama ini terjadi adalah subsidi BBM banyak tidak tepat sasaran. Justru kebanyakan masyarakat menengah dan kelas atas masih kerap merasakan subsidi tersebut. "Banyak masyarakat yang sebetulnya tdak perlu disubsidi menikmati subsidi tersebut," imbuhnya.
Dengan demikian, apabila dirinya terpilih, salah satu menjadi fokus utamanya adalah menerapkan sistem kartu identitas tunggal atau single identity card (SID). Sehingga, dengan teknologi tersebut mampu menyasar masyarakat lebih tepat lagi.
"Dengan adanya SID kita akan bisa menembak langsung seperti di Jakarta dengan program KJP plus, dengan program-program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh DKI itu bisa tepat sasaran karena kami punya datanya, dan ini yang nanti harus menjadi utama dari Prabowo-Sandi," katanya.
Advertisement