Liputan6.com, Jakarta Pedagang bunga di Pasar Bunga Rawa Belong, Jakarta mengeluhkan penurunan omzet dalam beberapa waktu terakhir. Pedagang menyebut hal ini akibat penurunan minat bunga sebagai hadiah.
Salah seorang penjual bunga aster, Rudi (21), mengungkapkan omzet berdagang bunga hingga hari ini turun drastis, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Rudi hanya bisa meraup ratusan ribu Rupiah saja dari hasil penjualan bunganya.
Dia memperkirakan, minat orang-orang terhadap bunga sebagai hadiah tidak sebesar dulu.
Advertisement
"Dulu banyak yang beli, biasanya untuk kasih ke kerabat, saudara, gitu. Tapi sekarang sudah jarang, orang-orang sudah lebih milih hadiah lain daripada bunga kayaknya," ungkapnya pada Liputan6.com, Jakarta, Kamis (14/2/2019).
Meski Hari Valentine membawa berkah bagi sejumlah penjual bunga di Pasar Bunga Rawa Belong, namun, hal yang sama tidak terjadi pada pedagang bunga aster.
Penjualan bunga asternya tidak jauh berbeda dari hari-hari biasa. Bahkan Valentine tahun lalu, orderan asternya cenderung stabil, hampir sama seperti Valentine tahun ini.
"Kalau aster sih memang tidak begitu diminati buat Valentine mbak. Yang banyak itu mawar," ujarnya.
Valentine tahun ini, Rudi menaikkan harga bunga asternya, dari yang semula Rp 15.000 menjadi Rp 20.000. Dia mengklaim, harga satu ikat bunganya sama seperti harga satu tangkai bunga mawar segar.
Penjualan Bunga Mawar di Pasar Rwa Belong Melonjak di Hari Valentine
Hari Valentine yang jatuh pada 14 Februari 2019, membuat sejumlah pedagang bunga di Pasar Bunga Rawa Belong kebanjiran pembeli. Permintaan bunga segar meningkat hingga 2-3 kali lipat dari hari biasa.
Rofi (23), pedagang bunga mawar mengaku lapaknya diburu pembeli sejak dua hingga tiga hari menjelang Valentine. Ini terutama untuk bunga mawar.
Baca Juga
Dia menjual bunga mawar dengan harga bervariasi per bucket. Jika biasanya Rp 70 ribu per bucket, menjelang Valentine harganya naik menjadi Rp 90 ribu per bucket. Khusus untuk mawar merah, harganya bisa mencapai Rp 100 ribu per bucket.
"Untuk mawar kita naik biasanya Rp 70 ribu jadi Rp 90 ribu. Kalau mawar merah jadi Rp 100 ribu karena banyak yang pesan," ujarnya kepada Liputan6.com di Pasar Rawa Belong, Kamis (14/2/2019).
Rofi mengungkapkan jika permintaan pasar akan bunga segar cenderung stabil, hampir sama seperti Valentine tahun lalu. Namun, ia tidak dapat memastikan jumlahnya. Yang jelas, ia tidak begitu merasakan perbedaan omzet yang signifikan.
Dia tidak dapat memperkirakan hingga kapan bunga jualannya bakal ludes terjual. Berkaca dari tahun lalu, ketahanan permintaan bunga hanya sampai pada hari H Valentine.
"Sekarang nggak tahu sampai kapan datang pesanan. Kalau kemarin sih cuma sampai hari Valentinenya aja," ungkapnya.
Advertisement