PLN Ganti Bahan Bakar Empat Pembangkit Listrik dengan Minyak Sawit

Empat pembangkit listrik yang menjadi pelopor pengalihan pemakaian bahan bakar ke CPO sedang tahap uji coba.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Feb 2019, 19:46 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2019, 19:46 WIB
20160330- Progres Pembangun PLTP Unit 5 & 6 di Tompaso-Sulut-Faizal fanani
Ilustrasi pembangkit listrik. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) akan mengalihkan pemakaian bahan bakar keempat ‎pembangkit listrik menjadi menggunakan minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO). Hal ini merupakan upaya mengurangi penggunaan energi fosil pada sektor ketenagalistrikan.

Direktur Perencanaan Korporat PLN, Syofvi Felienty Roekman mengatakan, empat pembangkit yang menjadi pelopor pengalihan pemakaian bahan bakar ke CPO sedang tahap uji coba.

Pembangkit tersebut adalah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Batakan 50 Megawatt (MW) di Balikpapan, Kalimantan Timur, PLTD Supa di Pare-Pare dengan kapasitas 62 MW dan PLTD Kanaan di Bontang Kalimantan Timur berkapasitas pembangkit listrik sebesar 10 MW, dan‎ Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG)‎ PLTMG Jayapura dengan kapasitas 10 MW di Papua.

"Itu untuk tahun ini targetnya, yang eksisting diganti menjadi CPO," kata Syovfi, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (20/2/2019).

Menurut Syovfi, untuk mengalihkan bahan bakar pembangkit listrik tersebut, PLN harus memodifikasi pembang‎kit dan mengubah beberapa komponen.

Namun tak disebutkan nilai investasi yang dibutuhkan untuk peralihan penggunaan bahan bakar tersebut. "Ada investasi baru, tapi saya lupa angkanya berapa," tutur Syovfi.

Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Sambera berkapasitas 2x20 Mega Watt (MW). (Agustina Melani/Liputan6.com)
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Sambera berkapasitas 2x20 Mega Watt (MW). (Agustina Melani/Liputan6.com)

Direktur PLN Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara Djoko Rahardjo Abumanan mengungkapkan, peralihan  bahan bakar yang digunakan pembangkit dari Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi CPO, akan menurunkan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada sektor kelistrikan sekitar 190 ribu kilo liter (kl) per tahun.

"Dalam satu tahun BBM yang bisa dikonversi bisa mencapai 190 ribu Kiloliter," tutur Djoko. Djoko pun memastikan, empat pembangkit tersebut akan beropersi optimal pada tahun ini, setelah dilakukan ujicoba. Untuk pasokan CPO, PLN sudah mendapat kepastian dari produsen CPO.

"Uji coba sudah dimulai. Ya pokoknya tahun ini empat pembangkit itu sudah harus gunakan CPO," tandasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya