Pasokan Listrik RI Bertambah dari Pembangkit Tenaga Angin Jeneponto

PLTB Jeneponto sudah selesai pembangunannya pada tahun lalu, namun untuk pengoperasianya masih menunggu pembangkit pendamping.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Feb 2019, 20:31 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2019, 20:31 WIB
Keren, Satu Lagi Kebun Angin Raksasa di Sulsel
Deretan turbin di area Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo 1 di Jeneponto, Sulawesi Selatan, Jumat (21/9). PLTB Tolo 1 akan menjadi kebun angin skala besar kedua di Indonesia setelah PLTB Sidrap. (Liputan6.com/Pool/ESDM)

Liputan6.com, Jakarta - Pasokan listrik dari energi angin ‎akan bertambah tahun ini dengan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Jeneponto, Sulawesi Selatan. Tambahan pasokan listrik tersebut mencapai 72 Mega Watt (MW).

Direktur PLN Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, Djoko Rahardjo Abumanan, mengatakan bahwa setelah PLTB Sidrap yang beroperasi tahun lalu, pasokan listrik tenaga angin di Indonesia akan bertambah dari PLTB Jeneponto yang dijadwalkan beroperasi ‎September 2019.

"Jeneponto itu hampir sama dengan Sidrap, dalam RUPTL COD (beroperasi) tahun ini," ‎kata Joko, di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (22/2/2019).

PLTB tersebut sudah selesai pembangunannya pada tahun lalu, namun untuk pengoperasianya masih menunggu pembangkit pendamping, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso ekspansi dari 300 MW menjadi 550 MW.

"Sebenarnya di lapangan sudah selesai, dia minta duluan. Dia harus ada pendamping PLTA Poso. PLTA Poso September nanti," tuturnya.

Terkait dengan pengoperasian PLTA, selain PLTA Poso tahun ini akan dioperasikan PLTA ‎Jati Gede berkapasitas 110 MW dan PLTA Raja Mandal berkapasitas 55 MW.

"Jatigede 110 MW tahun ini, saya baru cek Raja Mandala Mei bisa 55 MW‎," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

PLN Beli Listrik dari PLTA Merangin

PLN Jamin Pasokan Listrik Debat Capres
Teknisi mengecek Power Bank dan Mobile UPS penyuplai listrik di Hotel Sultan, Jakarta, (15/2). Pemasangan alat yang disediakan PLN itu untuk penyuplai pasokan listrik acara debat capres dan cawspres kedua pada Minggu besok. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT PLN (Persero) resmi membeli listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA) Merangin, berkapasitas 4 x 87,5 Mega Watt (MW)‎. 

Hal ini ditandai dengan  penandanganan perjanjian jual beli tenaga listrik (Power Purchase Agreement/PPA)  dengan perusahaan listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) yang menggarap pembangkit tersebut, PT Kerinci Merangin Hidro.

‎Wakil Menteri Energi Sum‎ber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar mengatakan, kesepakatan pembelian listrik dari ini merupakan capaian bagi PLN, menjadi PPA  ke-4 pada 2018 untuk pengembangan EBT. 

"Kami sangat bersyukur perjanjian ini dapat ditandatangani hari ini. Pemerintah sangat komit untuk membangun Energi Baru Terbarukan. Ini juga merupakan sebuah achievment bagi PLN,” kata Arcandra, di Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Sementara itu, Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, PLTA Merangin yang berlokasi di Kabupaten Kerinci, Jambi memiliki kapasitas sebesar 4 x 87,5 MW, sedangkan nergi yang dihasilkan per tahun sebesar 1.280 Giga Watt hour (GWh). Total investasi yang akan dikeluarkan dari proyek PLTA Merangin sebesar USD 903.703.300 atau setara Rp 13,4 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya